Artinya, untuk mengusung Cagub dan Cawagub Kalsel, DPW PAN Kalsel harus menjalin koalisi dan dukungan dari partai lainnya yang memiliki kursi di DPRD Kalsel.
Sementara Hasnuryadi Sulaiman meski sudah mendapat rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk maju pada Pilkada Kalsel 2024 tampaknya kurang mendapat dukungan internal DPD Golkar Kalsel.
Hal ini terlihat dari munculnya nama Hj Raudhatul Jannah atau Acil Odah yang tidak lain adalah istri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang justru muncul ke permukaan mewakili Golkar Kalsel untuk maju pada Pilgub Kalsel mendatang.
Bahkan, untuk memuluskan langkah tersebut Sahbirin Noor atau Paman Birin tak segan-segan mengerahkan seluruh SKPD di lingkup Pemprov Kalsel untuk mengkampanyekan Acil Odah sebagai calon penggantinya.
Indikasi tersebut bisa terlihat jelas, dari berbagai bentuk baliho, spanduk atau billboard yang menempatkan gambar Acil Odah secara dominan.
Berangkat dari kenyataan tersebut, mau tidak mau untuk maju berpasangan antara Muhidin dengan Hasnuryadi Sulaiman, harus mendapatkan dukungan minimal dari Parpol yang memiliki 6 kursi di DPRD Kalsel.
Meskipun demikian, Muhidin dan Hasnuryadi berharap dengan komunikasi politik yang intens dengan sejumlah parpol termasuk dari sejumlah tokoh dapat memuluskan pencalonan dirinya bersama Hasnuryadi Sulaiman.
“Mudah-mudahan mendapatkan amanah untuk bersama-sama memajukan dan membangun Kalsel tercinta,” pungkas Hasnur.
Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman