Komisi III DPR Dukung Proses Oknum Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah

Redaksi - Rabu, 26 April 2023 | 22:06 WIB

Post View : 311

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil. Foto: BANUATERKINI/PARLEMENTARI Jaka/nr/rdn.

Laporan: Indra SN l Editor: Ghazali Rahman

Komisi III DPR RI menegaskan dukungan kepada pihak kepolisian untuk memproses secara hukum oknum peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berinisial APH yang melakukan ujaran kebencian melalui media sosial beberapa waktu lalu.

Jakarta, Banuaterkini.com - Penegasan tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menanggapi kasus ancaman APH terhadap warga Muhammadiyah yang melaksanakan Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 21 April 2023.

Menurut Nasir, apa yang dilakukan APH tersebut mirip intimidasi dan agitasi ala PKI di era 1960-an. Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya mendukung sepenuhnya sikap tegas kepolisian untuk memproses secara hukum. 

Nasir mengatakan, sangat tidak layak dan patut seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengeluarkan kata-kata yang bernada ancaman tersebut.

Apalagi, ancaman itu dialamatkan kepada Muhammadiyah, organisasi besar Umat Islam di Indonesia.

Dijelaskannya, penyataan oknum peneliti BRIN ini, secara langsung atau tidak telah mengancam perbedaan sikap beragama di Indonesia.

Dalam perkara ini, ujarnya, pihak kepolisian akan menangani kasus ini. Pihak Bareskrim Mabes Polri sudah melakuan profiling pernyataan APH yang mengancam warga Muhammadiyah.

Nasir mengatakan, langkah APH yang meminta maaf atas perbuatannya harus dihormati. Namun, proses hukum juga harus ditegakkan dalam rangka untuk menjaga supremasi hukum.

"Semoga polisi bertindak cepat dan akurat serta objektif,” ujar Politisi Fraksi PKS ini, seperti dikutip dari Parlementaria, Selasa (25/04/2023).

Apalagi, dalam narasinya di media sosial, dia menantang dirinya dilaporkan ke polisi. Jika tidak diproses hukum, publik akan menduga bahwa APH bagian dari rezim yang berkuasa.

“Saya pikir permintaan maaf yang bersangkutan tetap kita hormati. Begitu pun jika postingannya itu ditindaklanjuti dengan proses hukum itu juga bentuk penghormatan terhadap supremasi hukum,” kata Nasir, dikutip Banuaterkini.com, Rabu (26/04/2023).

Kepada pimpinan BRIN, Nasir berrharap juga berani mengambil sikap dengan cara menjatuhkan disiplin kepada yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

“Penegakan kode etik dalam bentuk sanksi kepada yang bersangkutan diharapkan, memberikan efek jera agar ke depan, jangan ada orang di BRIN yang memecah belah umat beragama,” kata Anggota DPR dari Aceh ini. (rdn).

Baca Juga :  Kasat Reskrim Polres Luwu Utara dan Komunitas Trail Serukan Pilkada Damai

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev