Panglima TNI Tegaskan Tak Ada Operasi Militer di Papua

Banuaterkini.com - Kamis, 27 April 2023 | 19:46 WIB

Post View : 26

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono seusai memimpin rapat soal Papua di Istana Wakil Presiden di Jakarta pada Rabu (26/04/2023). Foto: BANUATERKINI/ ANTARA/Desca Lidya Natalia/pri.

Laporan: Ariel Subarkah l Editor: Ghazali Rahman

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa tidak ada status operasi militer di Papua, yang benar adalah penetapan status Siaga Tempur bagi prajurit TNI.

Jakarta, Banuaterkini.com - Panglima TNI Yugo Margono, menekankan yang ada di Papua adalah siaga tempur, operasio teritorial, operasi komunikasi sosial. Sebab, kata Yugo, kerawanan di Papua cukup tinggi, terutama di daerah-daerah tertentu.

"Siaga tempur, ditekankan lagi, kan selama ini kita sampaikan operasi teritorial, operasi komunikasi sosial, karena masyarakatnya di situ kerawanan-nya tidak tinggi, tapi khusus daerah-daerah tertentu yang kerawanannya tinggi. Ya, kita tekankan lagi kepada mereka untuk siaga tempur," kata Yudo Margono di Istana Wakil Presiden, Rabu (26/04/2023).

Seperti dikutip dari Antaranews.com, Yudo Margono mengumumkan siaga tempur pada 18 April 2023 di daerah-daerah di Papua yang dinilai rawan teror dan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris.

"Itu kan penekanan, bukan operasi militer, jadi jangan dipelesetkan itu operasi militer, bukan belum operasi militer. Siaga tempur itu untuk menumbuhkan naluri militer pada para prajurit," ucap Yudo.

Yudo menyebut siaga tempur perlu untuk memperkuat naluri bertempur para prajurit apalagi jika mereka diserang oleh KKB.

"Itu kan bukan operasi militer, siaga tempur, siaga tempur itu kan untuk pasukan kita sendiri supaya siaga sewaktu-waktu diserang. TNI ini kan harus selalu siaga pasukan itu," tambah Yudo.

Yudo pun mengungkapkan status siaga tempur bukan berarti prajurit TNI akan bertindak ofensif.

"Bukan ofensif, kita tetap defensif, tapi mereka harus siap karena memang di daerah yang kerawanan-nya tinggi sehingga harus siaga tempur tadi," imbuh Yudo, dikutip Banuaterkini.com, Kamis 927/04/2023).

Penetapan status siaga tempur itu dilakukan pasca gugurnya lima prajurit dari Yonif 321/GT akibat
penyerangan yang dilakukan oleh KKB atau kelompok separatis teroris (KST) pada pertengahan April 2023 di Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Kelima prajurit tersebut gugur saat menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera KKB sejak Februari 2023. Mereka adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, Prada Sukra dan Pratu F.

Para prajurit yang gugur itu tergabung dalam 36 prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, pada 15 April 2023.

Namun, saat mereka menjalani tugasnya, KKB atau KST menghadang dan menyerang pasukan TNI itu. 

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev