Laporan: Ariel Subarkah
Ketua DPR RI Puan Maharani menjelaskan ada tiga ajaran penting yang diwariskan Presiden Pertama RI, Bung Karno, yaitu Pancasila, Trisakti dan keberpihakan pada wong cilik.
Ngawi, Banuaterkini.com - Puan menyampaikan hal itu saat meresmikan Taman Pemuda Soekarno di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (19/01/2024).
Menurut Puan ajaran pertama Bung Karno adalah Pancasila yang digali dari bumi nusantara dengan intisarinya adalah gotong-royong.
“Generasi muda harus terus kita ingatkan untuk bergotong-royong membangun bangsa dan negara karena generasi muda adalah masa depan Indonesia,” kata Puan dalam keterangan yang dikutip dari dpr.go.id, Jumat.
Ajaran berikutnya adalah Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Puan menyebut, generasi muda Indonesia perlu tahu dan memahami ajaran Trisakti Bung Karno agar turut mendasari gerak-gerik pembangunan bangsa dan negara kita.
“(Ajaran) ketiga adalah ajaran agar selalu berpihak kepada wong cilik, wong cilik, wong cilik. Bung Karno sejak muda sudah selalu membela kepentingan dan kesejahteraan wong cilik. Ini yang kita harapkan generasi muda Indonesia juga warisi semangatnya,” papar mantan Menko PMK itu.
Puan pun berharap zona-zona lain di kawasan terpadu di Ngawi tersebut dapat segera selesai dibangun.
“Hari ini kita akan meresmikan zona patung dari kawasan Taman Pemuda Soekarno. Tentu saya harap zona-zona lainnya yaitu zona taman kota, zona pendopo, zona perkantoran, dan zona hutan kota juga dapat segera diselesaikan,” ucap Puan.
Usai acara peresmian, Puan meninjau kawasan Taman Pemuda Soekarno dengan berkeliling kompleks monumen. Masyarakat yang ada di Taman Pemuda Soekarno antusias dengan kehadiran Puan dan tak sedikit yang meminta untuk foto bersama.
Saat berkeliling di kompleks Taman Pemuda Soekarno, Puan juga sekaligus meninjau kios-kios UMKM oleh-oleh khas Ngawi yang ada di sekitar monumen.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono mengucapkan terima kasih kepada Puan yang bersedia meresmikan Taman Pemuda Soekarno.
“Semoga tempat ini menjadi sarana anak-anak muda berkumpul dan mengembangkan kreativitas tanpa melupakan sejarah,” ujar Ony Anwar.
Kepada Puan, Ony juga menjelaskan mengenai rencana pembangunan zona-zona di kawasan terpadu ini. Ia memberikan penjelasan tentang proyek tersebut melalui maket.
Untuk Taman Pemuda Soekarno, kawasan dibuat dengan desain taman miring (seakan-akan berbukit). Hal ini lantaran geografis Ngawi identik dengan Lawu Utara (Kenebejo) yang dominan perbukitan.
Arsitekturnya adalah Langgam Mataraman karena Ngawi adalah daerah Mataraman, di mana atap bangunan yang ada di taman ini dibuat menyerupai gunung yang menjulang tinggi.
Sementara Zona Taman Kota yang merupakan eks komunitas hijau mengambil konsep Taman Pancasila sebagai penunjang zona Taman Pemuda Soekarno. Terdapat totem totem berupa sila sila Pancasila di zona Taman Kota.
“Zona ini dibuat mengingat pengamalan sila sila pada Pancasila utamanya bagi pemuda akhir akhir ini semakin luntur,” terang dia.
Kemudian untuk Zona Pendopo, bangunan akan dibuat berbentuk joglo yang merupakan transformasi dari bentuk gunung, gambaran dari Gunung Berapi.
Bangunan di zona ini akan dipadu dengan bentuk taman yang merupakan transformasi dari perbukitan dan terasering yang berundak.
Lalu Zona Perkantoran di kompleks terintegrasi itu nantinya banyak mengambil unsur hijau yaitu taman digunakan sebagai penyerap panas dan unsur biru dari air sebagai penyejuk atau penyegar suasana.
Ony menjelaskan, view kantor akan memperlihatkan dominan rumput yang merupakan transformasi dari perbukitan.
“Di Zona Hutan Kota akan ada musala yang arsitektur bangunannya seperti orang sedang bersujud. Atap pelana yang di-rotate ujung sebelah barat memperlihatkan seolah-olah orang sedang sujud salat,” urainya.
Zona Hutan Kota akan kental dengan nuansa air untuk penyegar dan reduksi panas di kawasan taman.
Kompleks kawasan terintegrasi ini diharapkan dapat menjadi ikon baru di Kabupaten Ngawi dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. (ssb/rdn)
Editor: Ghazali Rahman