Surabaya, Rabu (31/07/2024), pukul 20.10 WIB, adalah waktu yang tak akan terlupakan bagi keluarga besar H. Muhammad Taufik Effendie bin Anang Djunaid dan seluruh karyawan Kalimantan Post.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Di Rumah Sakit Graha Amerta DR Soetomo, sosok yang penuh dedikasi dan inspiratif itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Kepergian Pemimpin Umum sekaligus pemilik media cetak Kalimantan Post ini meninggalkan duka mendalam yang merambah ke seluruh pelosok Banua.
Muhammad Taufik Effendie, yang telah mencapai usia 83 tahun, bukan hanya seorang pengusaha sukses, tetapi juga seorang tokoh pers yang dihormati dan dicintai.
Dalam perjalanan hidupnya, ia tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga membangun komunitas dan menginspirasi banyak orang melalui dedikasinya di bidang media dan bisnis.
Mendiang yang lahir pada 29 September 1940, adalah salah satu eksponen angkatan 66 yang turut meruntuhkan rezim Orde Lama di Kalsel, meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan.
Sepanjang hidupnya, Taufik Effendie dikenal sebagai sosok yang hangat dan penuh perhatian.
Karyanya dalam mengembangkan Kalimantan Post, yang dulunya bernama Dinamika Berita, adalah bukti nyata komitmennya terhadap penyebaran informasi yang jujur dan berimbang.
Sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kalsel, ia juga memberikan kontribusi besar dalam dunia usaha, membantu banyak pengusaha muda untuk tumbuh dan berkembang.
Duka mendalam tidak hanya dirasakan oleh keluarga dan karyawan, tetapi juga oleh banyak orang yang mengenal dan mengagumi beliau.
Jenazah mendiang dibawa pulang dari Surabaya ke rumah duka di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 72, Banjarmasin.
Pada Kamis (01/07/2024) ba'da Ashar, jenazah disalatkan di Masjid Al Jihad, Jalan Cempaka Besar, Banjarmasin, sebelum akhirnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Jalan A Yani Km. 24, Landasan Ulin, Banjarbaru.
Muhammad Taufik Effendie meninggalkan satu istri tercinta, Hj. Rukiah Taufik Effendie, empat anak, serta cucu dan cicit yang sangat menyayanginya.
Putra tertua almarhum, H. Troy Satria, yang juga dikenal sebagai wakil rakyat di DPRD Kalsel dari Partai Golkar, menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang mungkin dilakukan ayahnya, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Ia juga berharap agar amal ibadah ayahnya diterima di sisi Allah SWT.
"Atas nama keluarga, kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas kesalahan beliau semasa hidup. Semoga amal ibadah beliau mendapat balasan yang berlipat oleh Allah SWT," ujar H. Troy Satria.
Kepergian H. Muhammad Taufik Effendie adalah kehilangan besar bagi Banua.
Namun, semangat dan dedikasinya akan terus hidup melalui karya-karya dan inspirasi yang telah ditinggalkannya.
Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.