Di balik langkah anggun seorang finalis kecantikan, ada kisah panjang perjuangan seorang mahasiswi muda yang menyeimbangkan nilai agama, pendidikan, dan bakat.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Dialah Nai Nabila, dara kelahiran 6 Januari 2005 asal Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.
Mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) ini baru saja menorehkan prestasi gemilang dengan meraih gelar Miss Hijab Indonesia Kalimantan Selatan I, 2025.
Keberhasilan tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Sebagai penerima beasiswa KIP 2024 di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Nabila dikenal sebagai pribadi yang disiplin, ulet, sekaligus cerdas.
Penampilannya di panggung tak hanya memancarkan keindahan, tetapi juga menegaskan kedalaman pikirannya sebagai perempuan muda yang santun dan matang.
Nai Nabila tumbuh dalam keluarga sederhana yang memegang teguh nilai agama dan pendidikan.
Putri bungsu dari pasangan Nuding dan Matta ini dibesarkan dengan atmosfer religius yang kuat, ditempa untuk mandiri, serta terbiasa bekerja keras sejak kecil.
Posisi sebagai anak terakhir dari tiga bersaudara membuatnya belajar berjuang tanpa banyak bergantung pada orang lain.
Didikan itu pula yang membentuknya menjadi sosok penuh semangat dalam menapaki berbagai kesempatan, baik di dunia akademik maupun nonakademik.
Nama Nai Nabila sudah akrab terdengar di berbagai kompetisi.
Sebelum menyandang gelar Miss Hijab, ia telah mengoleksi sejumlah capaian: Juara 2 Tahfidz 5 Juz (2023), Juara 2 Syahril Qur’an (2022), dan Juara 2 Fashion Show Hari Kartini (2024).
Tidak berhenti di situ, kemahirannya dalam public speaking menjadikannya sering dipercaya sebagai Master of Ceremony (MC) di berbagai kegiatan.
Gayanya yang tenang, ramah, dan penuh energi membuat audiens selalu terikat pada setiap kata yang ia sampaikan.
Bagi Nai Nabila, hijab bukan sekadar tren atau aturan berpakaian.
Ia memaknainya lebih dalam sebagai identitas dan wujud penghormatan terhadap diri sendiri.
“Bagi saya, menjadi perempuan berhijab adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri, sekaligus cerminan akhlak yang ingin saya jaga,” ungkapnya dengan mantap.
Pandangan ini yang kemudian membawanya berdiri percaya diri di panggung Miss Hijab, menunjukkan bahwa kecantikan sejati lahir dari keseimbangan antara penampilan luar dan kualitas batin.
Dengan pencapaiannya yang melintasi bidang agama, akademik, hingga panggung kecantikan, Nai Nabila menghadirkan inspirasi baru.
Ia membuktikan bahwa perempuan muda bisa tampil percaya diri tanpa meninggalkan nilai moral dan agama.
Kini, langkahnya kian terbentang luas. Suaranya didengar, sosoknya menjadi teladan, dan inspirasinya menyentuh banyak hati, khususnya generasi muda Kalimantan Selatan yang tengah mencari arah dan panutan di era penuh tantangan ini.
Kisah Nai Nabila adalah potret keberanian generasi muda dalam meramu prestasi lintas bidang.
Dari lantunan ayat suci hingga gemerlap panggung kecantikan, ia telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih tanpa harus meninggalkan akar nilai dan keyakinan.