Lakukan Kajian Cluster Wisata, Peneliti Sebut 56 Wisata Tematik Potensial di Banjarmasin

Banuaterkini.com - Rabu, 15 Maret 2023 | 19:00 WIB

Post View : 66

Peneliti LPPM ULM, Dr Ellyn Normaleni, saat memaparkan kajian awal terkait objek wisata temarik di Kota Banjarmasin, Selasa (14/03/2023). Foto: Misbad

Laporan: Misbad l Editor: Ghazali Rahman

Tim peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menemukan setidaknya ada 56 jenis objek wisata tematik potensial yang ada di Kota Banjarmasin.

Banjarmasin, Banuaterkini.com - Temuan 56 objek wisata tematik merupakan hasil identifikasi terhadap berbagai objek wisata yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Banjarmasin yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Banjarmasin bersama tim peneliti dari LPPM ULM.  

Menurut Peneliti ULM, Dr Ellyn Normelani, dari 56 jenis objek wisata yang ada di Kota Banjarmasin, masing-masing memiliki karakteristik unik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya, sehingga cukup potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.

Peserta ekspos pendahuluan hasil kajian para peneliti ULM terkait objek wisata tematik di Kota Banjarmasin. Foto: MIsbad.

"Berdasarkan survei awal kami, setidaknya sudah ada 56 objek wisata yang tersebar di seluruh kecamatan se Kota Banjarmasin dengan ciri khasnya masing-masing," kata Ellyn kepada Banuaterkini.com, dihubungi usai acara ekspos pendahuluan hasil Kajian Cluster Wisata Kota Banjarmasin Menuju Wisata Tematik di Aula Bappeda, Selasa (14/03/2023).

Dijelasn Ellyn,  jika dilihat berdasarkan jajak pendapat memang ada beberapa objek wisata merupakan objek wisata unggulan. 

"Memang ada beberapa objek wisata unggulan seperti Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Siring Km. 0, Menara Pandang atau beberapa yang lainnya," ujarnya.

Hal ini, lanjut Ellyn, diketahui dari sejauhmana pengetahuan masyarakat terhadap objek wisata tersebut dan seberapa sering mereka mengunjungi tempat-tempat wisata favorit masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya itu.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Kota Banjarmasin, Ahmad Syauqi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Penelitian dan Pengembangan, Ignasius R.P Salan, menegaskan bahwa tujuan dilaksanakannya kajian wisata tematik adalah mengetahui bagaimana potensi pariwisata berbasis wisata tematik dalam rangka mendukung pembangunan sektor pariwisata di Kota Banjarmasin.

"Selain iut, kegiatan kajian yang dilaksanakan bersama teman-teman dari ULM adalah untuk menganalisis potensi pariwisata dan menyusun klaster wisata sebagai salah satu strategi pengembangan sektor pariwisata di Kota Banjarmasin," beber Ignasius.

Tentu saja, imbuhnya, tujuan akhir dari pemetaan klaster wisata tematik adalah untuk meningkatkan pendapat asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

"Harus diakui, sektor pariwisata menyumbang cukup besar bagi PAD Kota Banjarmasin," imbuhnya lagi.

Sementara itu, salah seorang peserta yang juga peneliti Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Wahyudin, meminta agar pihak Bappeda Litbang Kota Banjarmasin dan peneliti ULM jangan mengabaikan penelitian sejenis yang sudah pernah dilaksanakan juga di Kota Banjarmasin.

"Saya mengharapkan agar penelitian tentang klaster wisata di Kota Banjarmasin menjadi semakin komprehensif, alangkah eloknya jika penelitian yang pernah lakukan juga yang objeknya hampir beririsan dengan tema kajian yang dilaksanakan tim peneliti ULM, dijadikan referensi tambahan untuk melengkapi penelitian yang dilakukan sekarang," ujar Wahyudin.

Ia juga mengingatkan, agar pengembangan sektor pariwisata di Kota Banjarmasin tidak mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal, khususnya basis religiusitas atau dan nilai-nilai ke-Islaman  yang melekat pada sosio-kultur masyarakat Banjar.

"Jangan sampai nilai-nilai luhur yang menjadi tradisi orang Banjar, tergerus oleh kepentingan jangka pendek, seperti mulai menjamurnya tempat hiburan yang menyajikan kegiatan esek-esek," pungkasnya.

Selain dihadiri para peneliti, kegiatan ekspos pendahuluan hasil Kajian Cluster Wisata Kota Banjarmasin Menuju Wisata Tematik, juga dihadiri sejumlah pemangku kepentingan di sektor pariwisata seperti Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kelompk Sadar Wisata (Pokdarwis), Dewan Kesenian Kota Banjarmasin dan perwakilan Bappeda Litbang Provinsi Kalsel.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev