Untuk mendukung ketahanan energi nasional Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bersama Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sukses menggelar Seminar Nasional bertajuk "Harmony with Community, Hilirisasi Kelapa Sawit" yang berlangsung selama dua hari mulai 20-22 September 2024.
Banuaterkini.com, BANJARBARU - Kegiatan yang berlangsung juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, pengusaha hingga perwakilan pemerintah.
Seminar yang dipandu oleh Dr. Dian Masita Dewi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM, menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi industri sawit.
Di antaranya adalah Prof. (Ris) Didiek Hadjar Goenardi, anggota Komite Riset BPDPKS, dan Dr. Arief Rahmad Maulana Akbar, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum ULM, yang juga merupakan dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian.
Rektor ULM, Prof. Ahmad Alim dalam sambutannya menyampaikan harapan agar ULM dapat terus berkontribusi dalam pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
“Kelapa sawit merupakan salah satu produk unggulan di wilayah ini, dan kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Indonesia melalui pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan,” ujar Ahmad.
Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, turut mendukung semangat ULM dalam mewujudkan industri sawit yang lebih baik. Ia berharap seminar ini dapat membuka perspektif positif terhadap produk sawit di kalangan akademisi dan masyarakat luas.
Sementara itu, Prof. Didiek dalam paparannya menjelaskan tentang teknologi hasil riset GRS (Green Renewable Solutions) yang memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada energi di Indonesia.
"Dengan implementasi teknologi GRS, kita bisa memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, serta berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim global," jelasnya.