
Kota Balikpapan bersiap menjadi percontohan pengelolaan sampah modern melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPAS Manggar, proyek yang ditaksir bernilai lebih dari Rp1,9 triliun.
Banuaterkini.com, BALIKPAPAN - Pembangunan PLTSa Balikpapan merupakan bagian dari program besar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mengubah 277 ribu ton sampah tak terkelola per tahun menjadi sumber energi terbarukan.
“Proyek ini kami tawarkan lewat skema KPBU atau Public Private Partnership, agar pihak swasta bisa berperan langsung dalam pengelolaan energi hijau,” ujar Riawati, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Kaltim, di Samarinda.
Dilansir dari Antara, Ia menjelaskan, bahwa nilai proyek diperkirakan mencapai 122,75 juta dolar AS dengan masa konsesi 23 tahun, termasuk tiga tahun pembangunan.
Proyek ini juga diproyeksikan memiliki IRR 10,49 persen, cukup menarik bagi investor di sektor energi dan lingkungan.
Kaltim menaruh harapan besar pada Balikpapan, karena TPAS Manggar telah terbukti mampu mengelola lebih dari 400 ton sampah per hari.
Selain dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), kawasan ini memiliki infrastruktur dan dukungan kebijakan yang matang.
“Dengan dukungan penuh Pemprov, proyek ini akan memperkuat posisi Kaltim sebagai daerah pionir waste-to-energy di luar Jawa,” kata Riawati.
Dari sisi makro, Kaltim mencatat realisasi investasi Rp43,47 triliun pada semester pertama 2025 dengan penyerapan tenaga kerja hampir 30 ribu orang.
Pemerintah berharap, sektor lingkungan dapat menjadi lokomotif investasi baru yang berdampak langsung bagi kesejahteraan warga Banua.
“Investasi di bidang hijau ini bukan hanya soal angka, tetapi komitmen kita bersama menjaga bumi Kaltim,” tambahnya.