Haul ke-28 Syekh Ahmad Marzuki: Warisan Keilmuan dan Hikmah untuk Generasi Muda

Redaksi - Minggu, 22 Desember 2024 | 08:56 WIB

Post View : 132

Ribuan jamaah dari berbagai daerah menghadiri Haul ke-28 Syekh Ahmad Marzuki di Desa Handil Malang, Tambak Sirang Baru, Gambut, Banjar. Sebuah momentum penuh hikmah untuk mengenang warisan dakwah dan keilmuan ulama besar Kalsel. (BANUATERKINI/Syauqi).

Meski sempat diguyur hujan sejak malam hingga pagi, tak menyurutkan niat ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati Desa Handil Malang, Tambak Sirang Baru, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, untuk menghadiri Haul ke-28 Al-Alimul Fadhil Syekh Ahmad Marzuki pada Minggu (22/12/2024).

Banuaterkini.com, BANJAR - Acara ini merupakan Haul ke-28 Al-Alimul Fadhil Syekh Ahmad Marzuki, seorang ulama besar yang telah meninggalkan jejak mendalam dalam dakwah Islamiah di Kalimantan Selatan.

Suasana penuh khidmat menyelimuti peringatan ini, dengan kehadiran ulama-ulama terkemuka seperti Tuan Guru KH. Zainal Hakim (Khodim MT Raudhatussalam), Habib Ali Bin Abdullah Alaydrus (Khodim MT Ihya Ulumuddin), dan Guru KH. Munawwar Ghofur (Khodim MT Raudhatul Anwar).

Sejak pagi, desa kecil ini sudah dipadati oleh jamaah yang datang dari berbagai wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Tenda-tenda berbagai ukuran didirikan untuk menampung ribuan orang yang ingin mengikuti rangkaian acara mulai dari pembacaan maulid, tausiyah, hingga doa bersama.

Warga setempat turut berperan aktif dengan menyediakan lapak makanan dan minuman gratis, mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan.

Profil Syekh Ahmad Marzuki
Syekh Ahmad Marzuki adalah ulama kharismatik yang lahir dari keluarga besar Wali Al-Banjary. Beliau dikenal sebagai pendakwah yang tidak hanya menyebarkan ajaran Islam tetapi juga membangun fondasi keilmuan di Kalsel.

Salah satu ciri khas dakwah beliau adalah kemampuannya memadukan ajaran Al-Qur’an dan Hadis dengan pendekatan kearifan lokal, sehingga Islam dapat diterima secara luas oleh masyarakat.

Melalui majelis taklim yang ia rintis, Syekh Ahmad Marzuki berhasil mencetak banyak murid yang kini menjadi ulama dan tokoh masyarakat.

Selain itu, ia juga memiliki kontribusi besar dalam pendirian lembaga pendidikan Islam yang hingga kini menjadi tempat pembelajaran agama yang diandalkan di Kalimantan Selatan.

Pesan dari Para Ulama
Peringatan Haul ke-28 Syekh Ahmad Marzuki menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan ulama besar ini.

Dalam acara tersebut, tiga tokoh ulama terkemuka turut memberikan pesan yang mendalam.

Diiringi kumandang pembacaan syair Maulid Al Habsyi, Tuan Guru KH. Zainal Hakim menyebutkan Syekh Ahmad Marzuki sebagai ulama yang mendidik dengan ilmu dan keteladanan.

Ia menekankan pentingnya menjaga warisan pendidikan Islam dan nilai-nilai akhlak mulia yang diwariskan oleh sang ulama.

“Generasi muda harus menjadikan keteladanan beliau sebagai pegangan di tengah arus digitalisasi,” tegasnya.

Habib Ali Bin Abdullah Alaydrus menyoroti pentingnya mempertahankan tradisi keilmuan yang telah diwariskan oleh ulama-ulama terdahulu.

Menurutnya, ilmu agama adalah cahaya yang membimbing umat untuk tetap berada di jalan yang benar.

“Teknologi harus digunakan dengan akhlak dan ilmu, bukan untuk hal-hal yang menjauhkan kita dari agama,” ujarnya.

Sementara itu, Guru KH. Munawwar Ghofur mengingatkan jamaah bahwa haul ini adalah momentum memperkuat ukhuwah Islamiah.

“Warisan dakwah seperti yang diajarkan oleh Syekh Ahmad Marzuki harus diteruskan, terutama oleh generasi muda. Jangan sampai kita kehilangan identitas di tengah kemajuan zaman,” pesannya.

Aktivitas Warga yang Penuh Kebaikan
Haul ini juga menjadi momen sosial yang memperlihatkan kebersamaan umat Islam.

Sepanjang jalan menuju lokasi acara, warga mendirikan lapak-lapak yang menyediakan makanan dan minuman gratis bagi jamaah.

Hidangan khas seperti nasi kuning, soto banjar, teh hangat, dan es sirup termasuk beraneka ragam kue khas Banjar disediakan untuk para jamaah yang datang dari berbagai daerah.

Posko kesehatan juga didirikan untuk memastikan kenyamanan jamaah selama acara berlangsung.

Suasana ini mencerminkan nilai solidaritas yang tinggi, di mana seluruh elemen masyarakat terlibat dalam mendukung kelancaran acara.

Bahkan pasar dadakan yang menjual aneka kebutuhan jamaah, seperti sarung, peci, dan tasbih, turut memeriahkan suasana tanpa mengurangi kesakralan acara.

Hikmah dari Haul
Haul ke-28 Syekh Ahmad Marzuki tidak hanya menjadi ajang mengenang seorang tokoh besar, tetapi juga momen untuk mengambil hikmah dan teladan dari perjuangannya.

Rumah warga sekitar juga dipenuhi jamaah yang menyaksikan puncak haul melalui layar TV dengan khidmat.. (BANUATERKINI/Syauqi).

Para ulama yang hadir menekankan pentingnya menjaga warisan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan oleh Syekh Ahmad Marzuki, terutama dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan.

Generasi muda diingatkan untuk menjadikan iman dan ilmu sebagai landasan utama dalam memanfaatkan teknologi.

Momentum haul ini juga mengajarkan bahwa kebersamaan dan solidaritas adalah kekuatan besar yang harus terus dijaga.

Dalam dunia yang semakin individualistis, nilai-nilai seperti ketulusan, gotong royong, dan komitmen terhadap dakwah menjadi pesan moral yang relevan dan harus dipertahankan.

Haul ini menjadi bukti bahwa warisan seorang ulama tidak pernah lekang oleh waktu.

Teladan Syekh Ahmad Marzuki dalam pendidikan, dakwah, dan pembentukan akhlak akan terus hidup melalui generasi yang setia pada ajaran Islam dan semangat keilmuan yang beliau wariskan.

Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2024
Baca Juga :  Banjir Rendam Ratusan Hektar Sawah di Kandangan, Bisa Berdampak Gagal Panen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev