Inovasi dan Digitalisasi, Solusi Pertanian Masa Depan

Redaksi - Jumat, 3 Januari 2025 | 09:19 WIB

Post View : 10

Teknologi digital untuk pertanian presisi sedang digalakkan oleh petani Indonesia, memungkinkan pengelolaan lahan yang lebih efektif dan efisien melalui pemantauan real-time. Inovasi seperti ini merupakan langkah menuju ketahanan pangan berkelanjutan di masa depan. (BANUATERKINI/Koran Jakarta).

Saat menyampaikan pidato perdatanya di hadapan Sidang Paripurna MPR RI usai dilantik pada Minggu (20/10/2024), Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi.

Oleh: M. S. Shiddiq *)

Presiden mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian global yang terjadi saat ini, Indonesia harus segera mencapai swasembada pangan dalam waktu yang singkat. Menurutnya, dalam situasi krisis global, tidak ada negara yang akan memprioritaskan penjualan komoditas penting, seperti pangan.

“Karena itu tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan, kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia,” tegas Presiden saat itu.

Pernyataan ini menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak hanya menjadi prioritas nasional, tetapi juga tanggung jawab bersama yang memerlukan pendekatan strategis dan kolaborasi antar pihak. Dalam konteks ini, inovasi dan digitalisasi menjadi solusi utama yang relevan, khususnya di tengah dinamika global yang memengaruhi industri pertanian.

Inovasi Sebagai Solusi

Industri pupuk global tengah dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari fluktuasi harga bahan baku hingga dampak perubahan iklim yang memengaruhi produktivitas pertanian. Pupuk Indonesia Grup, sebagai pemain utama dalam sektor ini, telah menunjukkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan petani nasional dengan meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi distribusi. Inisiatif ini tidak hanya menjawab kebutuhan domestik, tetapi juga menunjukkan daya saing Indonesia dalam menghadapi tekanan global.

ILUSTRASI: Papan spanduk Pupuk Indonesia. (BANUATERKINI/Mediatani).

"Kami memahami bahwa ketersediaan pupuk berkualitas adalah kunci dalam menjaga produktivitas petani. Oleh karena itu, kami terus berinovasi dalam proses produksi dan memperkuat jaringan distribusi," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi (Kompas, 13/06/2024).

Pada tahun 2023, PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil menghemat Rp 1,3 triliun dan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 0,1 triliun berkat penerapan 169 inovasi strategis. Inovasi seperti aplikasi iPubers yang mendigitalisasi proses penyaluran pupuk subsidi menjadi salah satu pencapaian signifikan, memastikan bahwa pupuk tersalurkan dengan tepat sasaran dan efisien.

Digitalisasi dan Kolaborasi

Digitalisasi menjadi tulang punggung transformasi industri pertanian di Indonesia. Pupuk Indonesia telah memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah distribusi pupuk bersubsidi, memastikan bahwa produk ini sampai ke tangan petani yang benar-benar membutuhkan. Salah satu terobosan adalah aplikasi digital iPubers yang telah diterapkan di 27.000 kios di seluruh Indonesia, memungkinkan pencatatan transaksi secara real-time dan mempermudah petani hanya dengan menunjukkan KTP.

Sementara itu, Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, menjalankan transformasi digital dengan aplikasi seperti Pixel (Project Excellence), APM (Asset Performance Monitoring), Go Crane, dan DEC (Digital Engineering and Consulting). Aplikasi ini berkontribusi pada optimalisasi proses produksi dan efisiensi biaya, sekaligus memastikan ketahanan pangan nasional melalui distribusi pupuk yang efektif.

Menurut Rahmad Pribadi, digitalisasi yang diterapkan perusahaan memungkinkan layanan menjadi lebih cepat dan akurat. Petani kini dapat dengan mudah mengakses informasi terkait kebutuhan pupuk serta cara penggunaannya melalui aplikasi digital yang disediakan.

Memberdayakan Petani 

Fokus utama Pupuk Indonesia adalah memberdayakan petani sebagai mitra utama dalam menciptakan ketahanan pangan. Berbagai program pelatihan dan pendampingan telah digulirkan untuk meningkatkan keterampilan petani dalam memanfaatkan pupuk secara efektif dan efisien.

Menteri BUMN, Erick Tohir, saat meluncurkan program makmur beberapa waktu lalu. (BANUATERKINI/Suarapemerintah.id).

Salah satu program unggulan adalah Program Makmur, yang menggunakan teknologi pertanian presisi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Sejak diluncurkan pada 2021 hingga Agustus 2024, Program Makmur telah mencakup 385.891 hektar lahan dengan melibatkan 166.175 petani di seluruh Indonesia.

Petrokimia Gresik juga menerapkan teknologi "Jet Scrubber Hightech System" dan "Smart X-Scrubber System 3.0" untuk meminimalkan dampak lingkungan dari produksi pupuk. Terobosan ini tidak hanya mendukung prinsip industri hijau tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produksi dan efisiensi operasional.

Tanggung Jawab Bersama 

Ketahanan pangan tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau satu sektor saja. Dibutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat, akademisi, dan sektor swasta, untuk mewujudkannya. Dengan strategi yang terarah, digitalisasi, dan pemberdayaan petani, Indonesia dapat mencapai kemandirian pertanian yang berkelanjutan.

Lewat Program Gebyar Diskon Pupuk, Pupuk Indonesia memberikan akses pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau, menjangkau kelompok tani yang belum mendapat subsidi. Program ini adalah salah satu langkah strategis untuk mendukung percepatan tanam, terutama di tengah tantangan seperti fenomena El Nino yang memengaruhi pola musim tanam dan stabilitas harga pasar.

Dengan dedikasi yang kuat, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 100% alokasi pupuk subsidi, mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung petani dan ketahanan pangan nasional. Proyek-proyek strategis seperti Pusri IIIB dan PSN Kawasan Industri Fakfak menjadi bukti kesiapan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di masa mendatang.

Penutup

Masa depan pertanian Indonesia berada di tangan inovasi dan digitalisasi. Dengan terus berkomitmen pada teknologi modern, Pupuk Indonesia dan para mitra strategisnya telah membuka jalan menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan. Semua pihak, dari pemerintah hingga petani, memiliki peran penting dalam membangun sektor pertanian yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan global.

Dengan kerja keras, kolaborasi, dan semangat inovasi, pertanian Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan nasional, tetapi juga menjadi contoh bagi dunia. Kini saatnya bersama-sama menjadikan inovasi dan digitalisasi sebagai fondasi utama pertanian masa depan.

Jakarta, 3 Januari 2025

*) Dr M. S. Shiddiq, S.Ag, M.Si, Pegiat Literasi Media, Pemerhati Komunikasi Politik dan Kebijakan Publik, Pemimpin Redaksi banuaterkini.com.

Baca Juga :  Ekonomi Kalsel Tumbuh 4,81%, Sektor Tambang Jadi Penopang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev