Pada 2023, program pemberdayaan dan kemanusiaan yang dilakukan Rumah Zakat memiliki kontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), karena sejalan dengan 13 tujuan dan 46 indikator SDGs.
Hal tersebut dapat terwujud berkat kepercayaan dari 795.000 donatur Rumah Zakat baik perorangan, komunitas, dan korporat.
“Alhamdulillah tahun 2023, sebanyak 20% penerima manfaat program ekonomi Rumah Zakat keluar dari garis kemiskinan. Tahun ini kita naikkan targetnya menjadi 24%. Hal ini tentunya membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak agar semakin banyak mustahik yang bertranformasi menjadi muzaki,” ujar Irvan.
Lebih lanjut ia mengatakan, di tahun 2023 lalu, juga Rumah Zakat turut aktif dalam aksi kemanusiaan dan kebencanaan di 198 titik di 21 provinisi dan 9 negara. Bersama pemerintah Indonesia dan juga beragam organisasi kemanusiaan, Rumah Zakat menyalurkan bantuan untuk Gaza yang merupakan titipan dari 70.000 donatur dan 226 mitra komunitas dan korporat.
Resmikan Pesantren Lansia Cendekia
Untuk menegaskan komitmennya, Rumah Zakat bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjalin kerjasama untuk memberikan perhatian khusus bagi masyarakat lansia (lanjut usia) dengan membangun pesantren lansia cendekia.
Menurut Chief Program Officer Rumah Zakat Muhammad Sobirin, pembangunan pesantren lansia ini untuk memuliakan para lansia dan memberikan kegiatan yang bermanfaat agar mereka lebih produktif dan semakin mengenal penciptanya.
"Pesantren (Lansia) ini ke depannya merupakan tempat bagi lansia untuk mendapatkan pembinaan yang holistik-integratif sesuai kebutuhan dasar lansia agar semakin kenal dengan Rabb-nya, memiliki kualitas hidup yang baik, istiqamah dan produktif dalam beramal menuju husnul khotimah," pungkas Sobirin.(Juns).
Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman