Joanna Faure Walker, kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana University College London, menjelaskan dibandingkan dengan gempa M 6,2 yang melanda Italia tengah pada 2016 dan menewaskan sekitar 300 orang, gempa Turki-Suriah melepaskan energi 250 kali lebih banyak.
Hal tersebut diungkapkan seismolog mengacu pada dengan retakan lebih dari 100 km antara lempeng Anatolia dan Arab.
Lalu, mengapa efek gempa tersebut begitu dahsyat dan apa yang akan terjadi setelahnya? Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip Banuaterkini.com dari Reuters, Selasa (07/02/2023).