RANS303 INDOSEVEN RANS303

Ketegangan Meningkat, Sejumlah Negara Desak Warganya Keluar dari Libanon

Siti Jalilatul Karimah - Selasa, 6 Agustus 2024 | 04:30 WIB

Post View : 14

Jet Tempur Israel Gempur Tempat Persembunyian Hizbullah di Lebanon. (BANUATERKINI/DETIK/REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN0

Sejumlah negara telah mengeluarkan imbauan kepada warganya di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut, menyusul eskalasi ketegangan di Timur Tengah.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Imbauan ini juga berlaku bagi WNI di Iran dan Israel.

"Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon," demikian pernyataan Kemlu RI, Minggu (04/08/2024).

Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengeluarkan peringatan serupa, menekankan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat bagi warga Australia untuk meninggalkan Lebanon sebelum bandara Beirut mungkin ditutup.

Ia juga menyarankan agar mereka yang berada di Australia untuk menunda perjalanan ke Lebanon.

Kanada juga mengikuti langkah tersebut. Juru bicara Urusan Luar Negeri Kanada, Charlotte MacLeod, juga menghimbau warga Kanada pergi dari Lebanon seiring dengan operasional penerbangan yang masih berlangsung.

"Warga Kanada di Lebanon harus pergi sekarang dengan sarana komersial jika bisa dilakukan dengan aman. Mereka juga harus memastikan dokumen perjalanan serta dokumen pasangan dan anak-anak mereka mutakhir dan aman." Kata MacLeod dikutip dari National Post.

Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat turut mengeluarkan peringatan kepada warganya. Menteri Luar Negeri Inggris,

David Lammy, menegaskan bahwa meski pihaknya bekerja keras untuk menyiapkan skenario evakuasi, situasi mungkin memburuk sehingga tidak semua orang dapat dievakuasi dengan segera.

"Namun jika konflik meningkat, pemerintah tidak menjamin bisa mengevakuasi semua orang dengan segera. Orang-orang mungkin terpaksa berlindung di shelter," ujarnya dikuti dari Reuters.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Lebanon juga meminta warganya untuk meninggalkan negara tersebut secepatnya.

Kedubes AS juga melarang warganya bepergian ke Lebanon dan meminta mereka yang sudah di Lebanon untuk mencari tempat perlindungan jika situasi semakin tidak terkendali.

Negara-negara lain seperti Prancis, Swedia, Italia, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Yordania juga telah mengeluarkan imbauan serupa, mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon selagi bandara masih beroperasi.

Tindakan-tindakan ini diambil setelah ketegangan antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon meningkat tajam.

Pada pekan lalu, Israel menyerang ibu kota Beirut, menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk komandan Hizbullah, Fuad Shukr.

Serangan ini merupakan balasan atas serangan yang dilancarkan Hizbullah di Dataran Tinggi Golan, yang menewaskan 12 orang.

Hizbullah telah membalas serangan dengan menembakkan 60 roket dari Lebanon selatan ke Israel utara, meskipun 15 dari roket tersebut berhasil dicegat. Israel membalas serangan ini dengan menyerang target-target di Lebanon selatan.

Antrean panjang di bandara Beirut terlihat pada Minggu (04/08/2024), dengan banyak warga negara asing yang berusaha meninggalkan Lebanon menghadapi pembatalan penerbangan.

Para pengamat memperkirakan serangan-serangan akan semakin sering terjadi seiring dengan ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut.

Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkinic 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev