RANS303 INDOSEVEN RANS303

Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar Bernilai Hampir Rp1000 Triliun

Redaksi - Jumat, 20 Desember 2024 | 14:03 WIB

Post View : 53

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024) siang. (Banuaterkini/Tribun-Timur.com)

Cukup mengejutkan, sindikat besar uang palsu yang berhasil dibongkar Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan di Kampus UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa dengan total uang palsu dan surat berharga palsu yang diproduksi mencapai hampir Rp1.000 triliun, sebuah angka yang luar biasa besar dan mengejutkan.

Banuaterkini.com, MAKASSAR - Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menjelaskan bahwa barang bukti yang ditemukan meliputi uang palsu dalam berbagai pecahan, termasuk mata uang rupiah, lembaran mata uang Korea, dan surat berharga seperti sertifikat deposito serta Surat Berharga Negara (SBN).

"Salah satu barang bukti adalah sertifikat deposito bernilai Rp45 triliun dan SBN palsu senilai Rp700 triliun," ungkap Yudhiawan dalam konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024).

Tak hanya itu, polisi juga menyita mesin cetak uang palsu berteknologi canggih senilai Rp600 juta yang dibeli dari Surabaya dan didatangkan dari China.

Mesin ini digunakan untuk mencetak uang palsu dalam jumlah besar.

"Produksi awal dilakukan di rumah tersangka ASS di Makassar, tetapi kemudian dipindahkan ke Perpustakaan Syekh Yusuf di Kampus UIN Alauddin untuk kapasitas produksi yang lebih besar," jelas Yudhiawan, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Sindikat Besar dengan 17 Tersangka

Kasus ini melibatkan 17 tersangka dari berbagai profesi, termasuk Dr. Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, yang diduga sebagai otak sindikat.

Selain itu, terdapat tersangka lain seperti pegawai honorer, ASN Pemprov Sulbar, pegawai bank, dan seorang pengusaha bernama ASS yang berperan sentral dalam pengadaan alat cetak uang palsu.

"Dalam penggerebekan ini, kami juga menemukan Rp11 juta uang palsu yang siap edar," tambah Yudhiawan. Polisi terus mengembangkan kasus ini dan masih memburu tiga buronan yang diyakini terlibat dalam sindikat tersebut.

Pemecatan dan Langkah Tegas Kampus

Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhanis, bertindak tegas dengan langsung memecat Andi Ibrahim dan satu pegawai lain yang terlibat.

"Tindakan ini telah mencoreng nama baik kampus yang kami bangun dengan kerja keras. Kami mendukung penuh polisi untuk mengusut tuntas kasus ini," tegas Hamdan.

Hamdan juga menyampaikan rasa kecewanya terhadap ulah oknum yang telah menghancurkan reputasi UIN Alauddin dalam sekejap.

"Setengah mati kami membangun kampus ini bersama seluruh pimpinan, tetapi semuanya dirusak oleh tindakan tak bertanggung jawab ini," ujarnya.

Barang Bukti yang Mengejutkan

Barang bukti dalam kasus ini tidak hanya mencakup uang palsu, tetapi juga surat berharga dengan nilai fantastis.

Salah satu yang mencolok adalah SBN palsu senilai Rp700 triliun.

"Ini bukan hanya tentang uang palsu, tetapi juga surat berharga yang nilainya sangat besar dan dapat mengancam stabilitas keuangan jika diedarkan," jelas Yudhiawan.

Polisi memastikan kasus ini akan ditangani hingga tuntas, termasuk menangkap tiga DPO yang masih buron.

"Kami akan memastikan tidak ada satu pun pelaku yang lolos," kata Yudhiawan.

Kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar di Indonesia.

Dengan barang bukti bernilai hampir Rp1.000 triliun, kasus ini menunjukkan betapa besar ancaman kejahatan ekonomi jika tidak ditangani secara serius.

Melalui kolaborasi antara kepolisian dan pihak kampus, diharapkan kasus ini dapat memberikan efek jera serta mencegah kejahatan serupa di masa depan.

Laporan: Ariel Subarkah
Editor: Ghazali Rahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev