Laporan: Misbad l Editor: DR MDQ
Pakar arsitektur Banua, Akbar Rahman menilai, rusaknya railing ramp atau pegangan jembatan (tangga) penghubung dermaga apung yang baru diresmikan Walikota Banjarmasin, tidak akan terjadi jika perencana terlebih dahulu membuat simulasi desain ramp menyesuaikan dengan seberapa tinggi muka air pasang maksimal yang pernah terjadi di kawasan itu.
Banjarmasin, Banuaterkini.com - Menurut Akbar Rahman, peristiwa rusaknya railing ramp jembatan apung yang baru seumur jagung itu menimbulkan pertanyaan besar, apakah perencana saat hendak membangun dermaga apung yang menghubungkan kawasan Siring Bekantan dengan Siring Kampung Ketupat Sungai Baru, benar-benar membuat simulasi seperti yang dia maksudkan.
Alumni Program Doktor Saga University Jepang itu menanggapi banyaknya komentar masyarakat tak terkecuali anggota DPRD Kota Banjarmasin, terkait rusaknya besi pegangan jembatan penghubung dermaga apung yang baru diresmikan Walikota Banjarmasin pada Jum'at (18/11/2022) pekan lalu.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi, bahkan melemparkan kritik cukup tajam. Menurutnya, proyek dermaga apung yang digagas Walikota Banjarmasin adalah proyek keinginan tapi bukan proyek yang dibutuhkan.
Bahkan, Afrizaldi, menegaskan sejak awal proyek dermaga apung yang menelan biaya dari APBD Kota Banjaramsin sebesar Rp 4,5 miliar sudah berpolemik. Pasalnya, Pemko Banjarmasin menggeser 3 mata anggaran pada APBD Kota Banjarmasin menjadi 1 proyek dermaga apung. Ironisnya, kata Afrizaldi, Pemko Banjarmasin tak pernah sedikitpun mengkomunikasikan penggunaan anggaran tersebut, apalagi menjelaskan mengenai proyek dermaga apung tersebut.
“Anggaran 4,5 miliar untuk Jemabatan Apung itu cukup besar, dan merupakan anggaran yang dikeluarkan dengan cara menggeser anggaran 3 kegiatan. Dari awal proyek ini memang berpolemik dengan anggota dewan, karena pergeseran anggaran 3 kegiatan tersebut tidak dikomunikasikan pihak Pemko Banjarmasin kepada DPRD,” kata Afrizaldi kepada Banuterkini.com, Senin (28/11/2022).
Menurut Akbar, ada metode tertentu yang mestinya digunakan oleh konsultan perencana saat hendak membuat dermaga apung dengan konsep seperti yang sudah dibangun itu.
"Pertama dan pasti harus adalah mengetahui seberapa tinggi muka air pasang maksimal yang pernah terjadi. Kemudian perencana mensimulasikan desain ramp (tangga), penghubung jembatan terapung dengan pangkalannya atau jembatan permanen," kata Dr. Akbar Rahman kepada Banuaterkini.com, Senin (28/11/2022).