Polda Kalsel Selidiki Tongkang Hantam Puluhan Rumah di Tapin

Banuaterkini.com - Senin, 24 April 2023 | 07:09 WIB

Post View : 131

Kondisi rumah warga usai dihantam tongkang yang mengangkut batu bara di Desa Kaladan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Minggu (23/04/2023). Foto: BANUATERKINI/ANTARA/Muhammad Fauzi Fadilah.

Laporan: Misrawan Noor l Editor: Ghazali Rahman

Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelidiki peristiwa kapal tongkang batu bara yang menghantam puluhan rumah di Desa Kaladan, Kabupaten Tapin, Kalsel.

Banjarmasin, Banuaterkini.com - Menurut Kepala Seksi Intelair Ditpolairud Polda Kalimantan Selatan, Kompol Irwan pihaknya akan melakukan investigas terkait peristiwa tongkang menghantam puluhan rumah warga di Desa Keladan, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin pada Sabtu (22/04/2023).

"Akan kita lakukan investigasi," kata Kompol Irwan seperti dikutip Antara di lokasi kejadian, Minggu (23/04/2023).

Dikatakannya, tindakan itu akan dilakukan setelah selesai penjaringan informasi dari masyarakat terdampak.

"Pastinya kita lakukan proses hukum, pidana kelalaian apa pelayaran," tutur Irwan dikutip Banuaterkini.com, Senin (24/04/2023).

Prioritas saat ini, kata Irwan, pendampingan terhadap masyarakat agar nanti mendapatkan hak yang semestinya dari pihak perusahaan.

"Besok pihak perusahaan dari Rimau dan BGM akan melakukan pengecekan ke rumah-rumah warga," ucap Irwan.

Diketahui, dua kapal tongkang yang mengangkut batubara milik salah satu perusahaan menghantam 38 rumah dan 50an perahu kecil milik warga di Desa Kaladan, 

Berdasarkan pemeriksaan sementara, dua kapal tongkang yang sedang standar di dekat perumahan warga itu pinggir Anak Sungai Barito itu terbawa angin dan menyerempet rumah warga hingga mengalami kerusakan.

"Akibat dari angin kencang ini, pohon rumbia sebagai tambat tercabut," ujar Kapolsek Candi Laras Utara, Ipda Ketut Sedemen.

Tongkang tersebut bernama Rimau 3336 milik PT Rimau Bahtera Shiping dan MZB milik PT Batu Gunung Mulia (BGM) yang dioperasikan oleh PT Cakrawala Nusa Bahari.

"Anggota saat ini melakukan pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut," tutur Ketut.

Sementara itu, Kepala Desa Kaladan, Muhammad Faleh menyebutkan tongkang tersebut sandar dan ditinggalkan oleh kapal pemandu (tugboat).

"Ke depan harapan kami ini, jangan sampai tongkang ditinggal tugboat. Agar tak ada lagi kejadian serupa," kata Faleh.

Menjelang akhir Ramadhan lalu, peristiwa serupa juga pernah terjadi, namun hanya menghantam
pelabuhan feri yang menghubungkan desa dengan akses utama ke jalan nasional.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev