RANS303 INDOSEVEN RANS303

Unjuk Rasa di Jakarta, Korban Mafia Tanah se Indonesia Datangi Istana Hingga DPR

Redaksi - Selasa, 15 Agustus 2023 | 21:36 WIB

Post View : 395

Korban Mafia Tanah dari berbagai daerah di Indonesia menggelar aksi damai di beberapa tempat strategis di Jakarta mulai 14 hingga 22 Agustus mendatang. Foto: BANUATERKINI/Istimewa.

Laporan: Ariel Subarkah l Editor: Ghazali Rahman

Sejumlah korban mafia tanah dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Jakarta mulai 10 Agustus lalu. Maksud kedatangan mereka ke Ibukota tak lain memperjuangkan nasib mereka yang merasa diperlakukan tidak adil oleh Negara, karena hak tanah mereka yang dirampas mafia tanah belum juga ada kejelasan penyelesaiannya.

Jakarta, Banuaterkini.com - Berdasarkan rincian agenda kegiatan para korban mafia tanah yang diterima redaksi Banuaterkini.com, tujuan mereka ke Jakarta adalah untuk menggelar aksi damai Korban Mafia Tanah dan Doa Bersama Penyelamatan Korban Mafia Tanah se Indonesia. 

"Aksi damai kami mulai 14 Agustus hingga 22 Agustus mendatang di berbagai lembaga Negara, termasuk Istana Presiden di kawasan Silang Monas, dan Gedung DPR RI di komplek Parlemen Senayan Jakarta," kata Koordinator Aksi, Birmar Siregar, dalam keterangan pers yang diterima Banuaterkini.com, Selasa (15/08/2023).

Menurut Birmar, pihaknya sudah menyampaikan surat pemberitahuan kegiatan aksi damai yang mereka lakukan di berbagai lembaga Negara tersebut secara resmi ke Mabes Polri. 

Jadi, harap dia, kegiatan aksi damai yang akan dilaksanakan oleh para korban mafia tanah yang dikoordinatorinya berjalan dengan lancar dan tetap dalam pengawalan pihak keamanan.

Dikatakan dia, para korban mafia tanah yang mengikuti aksi damai tersebut berjumlah sekitar 15 orang yang berasal dari Banjarmasin (Kalsel), Pontianak (Kalbar), Ambon, Manado (Sulut), Surabaya (Jatim), Jawa Barat, Bandar Lampung, Palembang (Sumsel), Sumatera Barat, Tangerang (Banten), dan Sumatera Utara.

Pada tanggal 14 Agustus kemarin, terang Birmar, pihaknya melaksanakan aksi damai di Silang Monas Barat Daya dengan tujuan agar suara mereka bisa didengar oleh Presiden Jokowi, Kantor Staf Presiden, Kementerian Polhukam, dan Mahkamah Agung RI. 

"Hari ini kami melaksanakan aksi di Gedung DPR Komplek Parlemen DPR RI, sayangnya dewan sedang reses, sehingga tak ada satupun anggota dewan yang menemui kami," ujar dia.

Berbagai spanduk dibentangkan pada korban mafia tanah bertuliskan narasi dengan nada protes yang satir dan lirih.

"Kami Korban Mafia Tanah dan Mafia Hukum. Tanah Kami Dirampas PT Musim Mas. Laporan Kami di SP3-kan Siluman Polda Sumut," tulis spanduk salah seorang korban mafia tanah asal Medan, Sumatera Utara, Herlambang Panggabean.

Dengan peralatan seadanya para korban mafia tanah dari berbagai daerah di Indonesia menggelar aksi damai di Jakarta, agar suara mereka didengar Presiden dan para pemangku kebijakan. Foto; BANUATERKINI/Istimewa.

Pada spanduk lainnya tidak kalah kerasnya. "Kami ini Korban Mafia Tanah yang Masih Terlantar." Pada bagian atas spanduk ada tulisan foto Presiden Jokowi dengan narasi "Jangan Beri Ampun Mafia Tanah".

Salah seorang peserta aksi yang mengaku korban mafia tanah dari Banjarmasin, Treeswaty Lanny Susatya, mengaku sempat kecewa karena tidak bisa bertemu dengan para wakil rakyat. 

Meskipun demikian, kata Lanny, dirinya bersama para korban mafia tanah se Indonesia tidak putus asa dan tetap semangat memperjuangkan hak-haknya yang dirampas.

"Ini momen Hari Kemerdekaan ke-78, kami tetap akan berjuang sampai mendapatkan hak-hak kami kembali. Kami ingin merdeka dari para perampas tanah kami. Ini kemerdekaan sesungguhnya bagi kami," ujar Lanny.

Ditambahkannya, sesuai jadwal yang sudah disepakati dirinya bersama para korban mafia tanah lainnya, besok (16/08/2023) akan mendatangi Kantor Kementerian ATR/BPN di bilangan jalan Sisingamangaraja, Jakarta.

Selanjutnya, imbuhnya, pada di puncak HUT Kemerdekaan RI ke-78 (17/08/2023), para korban mafia tanah akan menggelar mimbar bebas.

Berikutnya, secara berturut pada 18 Agustus akan menggelar aksi damai di Mabes Polri. Pada 21 Agustus para korban mafia tanah berencana menggelar aksi di Kejaksanaan Agung RI. 

"Selanjutnya pada 22 Agustus kami akan melakukan evaluasi dan konsolidasi dengan berbagai pihak terkait hasil unjuk rasa yang digelar beberapa hari ini. Harapan kami tentu saja mendapatkan jaminan dan kepastian hukum atas nasib tanah kami yang dirampas mafia tanah," pungkas Birmar. 

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev