Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy Noora, Jumat (11/07/2024) menyebutkan, data terakhir tolal pasien yang masuk ada sebanyak 44 orang, bertambah hari sebelumnya yang dirawat berjumlah 39 orang.
“Kemarin (Kamis) kita rawat ada 39 orang. Sejak jam 14.00 Wita kemarin hingga pada hari ini jam 08.00 pagi ada penambahan 5 orang. Jadi total keseluruhan sebanyak 44 pasien,” kata Yuddy Riswandhy, Jumat (12/07/2024).
Informasi tersebut dibenarkan Kasi Humas RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto, yang merinci 44 orang yang sedang dirawat di RSJ Sambang Lihum.
“Totalnya ada 44 orang, dari Batola 6 orang, Banjarbaru 3 orang, Kabupaten Banjar 7 orang, Hulu Sungai Selatan 1 orang, Banjarmasin 22 orang dan Kabupaten Kapuas 3 orang,” ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Hj RaudhatulJannah, mengimbau masyarakat agar waspada terhadap bahaya tanaman kecubung.
"Kami menghimbau agar masyarakat tidak mencoba mengkonsumsi bagian manapun dari tanaman kecubung untuk tujuan apapun. Dampak negatifnya jauh lebih besar daripada manfaat yang mungkin dirasakan," ujarnya.
Polda Kalsel juga telah meningkatkan pengawasan dan patroli untuk mencegah penyalahgunaan tanaman kecubung dengan serius.
"Kami bekerja sama dengan pihak kesehatan dan pendidikan untuk memberikan sosialisasi mengenai bahaya kecubung. Edukasi adalah kunci untuk mencegah penyalahgunaan ini," ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi.
Masyarakat diharapkan untuk segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan orang yang menjual atau mengedarkan kecubung untuk dikonsumsi.
Edukasi dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban dari mabuk kecubung.