Pengamat kebijakan dan akademisi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Taufik Arbain, yang hadir sebagai narasumber, menyebutkan ada catatan penting yang perlu digarisbawahi dari buku yang biografi terbitan PT Rajasa Mitra Sukses itu menceritakan tentang perjalanan hidup dan perjuangan seorang Sukamta hingga hari ini.
"Buku ini menawarkan sebuah inspirasi yang positif bagi anak muda, yang menjelaskan secara argumentatif, bahwa menjadi seorang pemimpin itu perlu karakter sebagai pejuang, dan saya kira sosok Bapak Sukamta ini adalah seorang petarung dan pejuang," ujar Taufik
Ditambahkannya, sebagai contoh apa yang dilakukan Bupati Sukamta pada program 100 hari di awal dia mejabat adalah untuk memperkuat capacity building (kapasitas kelembagaan) Desa termasuk UMKM.
Artinya, ujar Staf Khusus Gubernur Kalsel ini, karakter Sukamta yang ditulis oleh buku ini memiliki catatan historis yang saya katakan dahsyat, dan memiliki implikasi yang kuat pada genraasi yang akan datang.
Bupati berpose bersama narasumber dan sejumlah pejabat Pemkab Tanah Laut dan awak media.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), Prof Ahmad Khairuddin, menegaskan kepemimpinan yang dicontohkan seorang H Sukamta, sebagaimana dipotret dalam buku tersebut menarasikan bagaimana sosok pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan, keahlian dan kecerdasan tetapi juga sosok pemimpin yang selalu berusaha menjaga amanah, akuntabel, dapat dipercaya.
"Sosok pa H Sukamta ini memberi contoh bagaimana jadi pemimpin yang baik, kuat, cerdas dan amanah," ujar Prof Ahmad Khairuddin.
Mengutip, Ibnu Taimiyyah, seorang seorang pemikir Islam modern, Khairuddin menegaskan kembali bahwa untuk menjadi pemimpin itu dibutuhkan dua syarat yaitu Qawiy dan Al Amin. Dan, H Sukamta, sebutnya, mengejawantahkan nilai-nilai itu sebagaimana juga dipesankan oleh orang tuanya.
Awan Setiawan, penulis buku biografi Bupati Tala yang hadir secara daring, menuturkan bahwa apa yang dia tulis dalam bukunya tentang sang Bupati, bukan sekedar apa yang dituturkan oleh H Sukamta sendiri, tetapi apa yang dia amati dari seluruh aspek sepanjang dia menulis buku itu.