Laporan: Ahmad Kusairi

Arus balik pasca kegiatan besar Haul Tuan Guru Haji Muhammad Zaini bin Abdul Ghani ke-19 atau yang akrab dengan sapaan Abah Guru Sakumpul yang dihadiri jutaan jamaah dari berbagai daerah, menyebabkan sejumlah ruas jalan keluar dari Martapura, Kabupaten Banjar terlihat cukup padat.

Martapura, Banuaterkini.com - Pantauan Banuaterkini.com, jamaah tampak mulai meninggalkan lokasi puncak kegiatan Haul Guru Sekumpul ke-19 di kawasan Sekumpul Martapura, sekitar pukul 23.00 pada Minggu (14/01/2024) malam.

Hingga pagi ini, jutaan jamaah mulai menyebar melintasi berbagai ruas jalan meninggalkan kawasan Sekumpul menuju daerah masing-masing. 

Selain menggunakan kendaraan pribadi, roda dua maupun roda empat, banyak juga yang menggunakan kendaraan umum dan transportasi massal seperti truk dan bis. Bahkan, ada sejumlah jamaah yang nekat jalan kaki.

Kondisi tersebut tampak terlihat sejak siang sekitar pukul 12.15 WITA Minggu (14/01/2024) saat jamaah mulai berkumpul menuju lokasi haul. 

Pemandangan yang sama juga terlihat saat jamaah meninggalkan lokasi. Jutaan orang tampak menyemut melintasi berbagai ruas jalan menuju tempat tinggal masing-masing.

Selain kendaraan bernomor polisi DA yang, banyak juga kendaraan roda dua dan empat yang bernomor polisi KH dari wilayah Kalimantan Tengah dan KT dari Kalimantan Timur.

Akibat kepergian jamaah meninggalkan lokasi haul yang bersamaan, diduga ada jamaah yang kelelahan akhirnya meninggal dunia.

"Akibat padatnya lalu lintas arus balik Haul ke-19 Guru Sakumpul perjalan naik mobil dari Landasan Ulin Banjarbaru ke Banjarmasin yang biasa sekitar setengah 30 menit menjadi lebih dari satu jam lebih," ungkap Adrian jamaah asal Pekauman Banjarmasin.

Beruntung sepanjang perjalan berangkat maupun pulang dari Haul Guru Sekumpul banyak posko-posko relawan yang menyediakan makanan dan minuman gratis.

Hingga berita ini diturunkan, kepadatan lalu lintas terlihat menuju Cempaka arah Bati-bati dan menggunakan jalur Jalan Ahmad Yani menuju Hulu Sungai dan Kalimantan Timur. 

"Alhamdulillah banyak posko relawan yang menyediakan makanan dan minuman gratis, jadi perjalan yang padat tidak terasa," pungkas Adrian.

Editor: Ghazali Rahman