Nama Abdillah tidak pernah lepas dari kenangan manis di era keemasan Barito Putera. Sebagai kiper tangguh yang pernah menjaga gawang "Laskar Antasari", Abdillah dikenal luas oleh penggemar sepak bola Kalimantan Selatan.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Namun, di balik sosoknya yang legendaris, Abdillah juga terus bertransformasi, menjadi lebih dari sekadar seorang pesepak bola. Saat ini, ia aktif dalam dunia usaha dan politik, sekaligus tetap menjaga kepeduliannya terhadap perkembangan sepak bola nasional.
Sejak kecil, Abdillah selalu memiliki mimpi besar untuk menjadi seorang kiper nasional. Tekad dan kerja kerasnya terbukti ketika ia berhasil bergabung dengan Barito Putera, klub yang memberinya kesempatan besar untuk menunjukkan kemampuannya.
Dengan postur 176 cm dan refleks yang cepat, Abdillah menjadi benteng pertahanan yang sulit ditembus di Liga Indonesia.
Perannya sebagai kiper utama Barito Putera telah mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola Kalimantan Selatan, yang akhirnya mengantarkannya bergabung sebagai pemain timnas PSSI pada tahun 1995.
Sejarah sepakbola Indonesai juga mencatat bahwa Abdillah pernah memperkuat timnas saat Pra Piala Asia tahun 1996, serta Pra Piala Dunia tahun 1998. Kehadirannya sebagai penjaga gawang timnas Indonesia menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam karier sepak bolanya, yang membuktikan bahwa kerja kerasnya membuahkan hasil di kancah internasional.
"Saya selalu berusaha keras di setiap pertandingan, karena saya tahu bahwa kerja keras adalah kunci untuk mencapai mimpi besar," ungkap Abdillah dalam sebuah wawancara,
Selain dikenal karena kemampuannya di bawah mistar gawang, Abdillah juga selalu menjaga sportivitas dalam bermain. Etika dan sikap profesionalnya di lapangan menjadi contoh bagi banyak pemain muda.
Di tengah situasi pertandingan yang panas, Abdillah selalu mampu menjaga fokusnya, menghindari konfrontasi yang tidak perlu dengan lawan atau wasit, dan menampilkan permainan yang bersih.