Bank Kalsel dan OJK Dorong Inovasi Pertanian Padi Apung di HSS

Redaksi - Rabu, 30 April 2025 | 16:11 WIB

Post View : 5

Sejumlah tokoh penting, termasuk Sekda HSS Muhammad Noor, pejabat dari Kalsel, OJK, dan Bank Indonesia, bersama masyarakat Desa Siang Gantung, ikut serta dalam panen perdana padi apung di Kabupaten HSS. (BANUATERKINI/Humas Bank Kalsel)

Bank Kalsel, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali berkolaborasi untuk memperkenalkan program inovatif pertanian padi apung yang dilaksanakan di Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Barat.

Banuaterkini.com, KANDANGAN, HULU SUNGAI SELATAN - Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendongkrak ekonomi daerah melalui solusi adaptif terhadap perubahan iklim dan kondisi lahan.

Padi apung adalah metode penanaman padi di lahan tergenang air yang telah terbukti berhasil di sejumlah daerah. Selain meningkatkan hasil pangan, teknologi ini juga mengurangi risiko gagal panen dan membuka peluang peningkatan pendapatan petani.

Hal ini menjadi solusi penting bagi para petani, terutama di Kalimantan Selatan, yang sering dihadapkan pada fluktuasi hasil pertanian.

Panen perdana padi apung ini berlangsung di lokasi pertanian Desa Siang Gantung, dengan dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten HSS, Muhammad Noor, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel Syamsir Rahman.

Turut hadir pula Kepala OJK Kalsel Agus Maiyo, serta Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin.

Acara ini juga disaksikan oleh Camat Daha Barat, Kepala Desa Siang Gantung, serta masyarakat setempat.

Kepala DPKP Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menyatakan bahwa program padi apung merupakan langkah konkret dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan fluktuasi produksi pangan.

“Terima kasih kepada Bank Kalsel dan OJK yang telah mendukung inovasi ini. Program ini juga selaras dengan upaya Presiden untuk mencapai swasembada pangan,” ungkap Syamsir.

Bupati HSS yang diwakili oleh Sekda HSS, H. Muhammad Noor, juga memberikan apresiasi kepada Bank Kalsel, OJK, dan Bank Indonesia atas dukungan mereka dalam mendorong pengembangan perekonomian daerah.

“Program ini tidak hanya tentang panen, tetapi juga mencerminkan kolaborasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi lokal,” kata Noor.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menegaskan komitmen bank dalam mendukung sektor pertanian.

“Kami akan terus mendukung petani melalui pembiayaan dan pendampingan agar mereka dapat lebih produktif dan sejahtera,” ujarnya.

Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Agus Maiyo, menambahkan bahwa program ini juga menjadi bukti nyata peran sektor jasa keuangan dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Kami berharap budidaya padi apung dapat direplikasi di wilayah lain sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan berbasis kolaborasi,” pungkasnya.

Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2025

Halaman:
Baca Juga :  Meski Ekonomi Kalsel Stabil, Kinerja APBN dan APBD Terkontraksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev