Laporan: Misbad l Editor: Ghazali Rahman
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pembangunan (Bappedalitbang) Kota Banjarmasin menggelar seminar kesiapan sebagai salah satu daerah penyangga Ibukota Negara (IKN) Nusantara.
Banjarmasin, Banuaterkini.com - Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bappeda Komplek Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada Selasa (14/03/2023) tersebut diikut sejumlah pemangku kebijakan di lingkungan Pemko Banjarmasin,
Kepala Bappedalitbang Kota Banjarmasin, Ahmad Syauqi melalaui Kepala Bidang (Kabid) Litbang, Ignasius R.P Salan, menyebutkan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melihat berbagai potensi yang dapat dimainkan Kota Banjarmasin untuk berkontribusi pada IKN Nusantara yang berada di Penajam, Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
"Seminar ini untuk menggali berbagai kemungkinan dan peran yang bisa diambil Kota Banjarmasin sebagai salah satu daerah penyangga IKN," kata Irnasius.
Seminar yang mengusung tema "Pengayaan Isu Kajian Kesiapan Kota Banjarmasin sebagai Penyangga Ibukota Negara (IKN)". menghadirkan dua orang pembicara yaitu Dosen Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Deasy Arisanti M.Sc, dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, MS Shiddiq, S.Ag, M.Si, Ph.D.
Prof Deasy dalam paparannya menyebutkan, keberadaan IKN PPU Kaltim membuka peluang yang cukup lebar bagi Banjarmasin dan daerah lainnya di Kalsel untuk berkontibusi positif bagi IKN.
Dikatakan, Prof Deasy, ada banyak kesempatan yang bisa diambil Pemko Banjarmasin sebagai penyangga IKN. Salah satunya adalah menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang memiliki keahlian tertentu sesuai kebutuhan IKN.
Ditambahkannya, selain SDM, Kota Banjarmasin juga sebagai kota industri dan perdangan bisa menjadi pintu gerbang distribusi logistik dari Pulau Jawa ke IKN dan wilayah lainnya di Kalimantan.