Jadi, ujar Warsita, status Karhutla di Kabupaten Banjar belum ada indikasi bakal ditingkatkan menjadi status Tanggap Darurat.
Pihaknya, lanjut dia, akan mengefektifkan posko yang sudah ada. Pihaknya juga sejak Juli lalu hingga sekarang telah menyiapkan dana anggaran terkait penanganan Karhutla termasuk pada anggaran perubahan.
”Untuk anggaran sebelumnya hanya Rp400 juta, saat ini ditingkatkan menjadi Rp1,4 miliar, sehingga total hampir Rp 2 miliarhanya untuk personel termasuk makan dan minum,” ungkapnya.
Warsita menyebut total personel gabungan 79 orang antara lain TRC BPBD 36 orang dan lintas sektor serta relawan 43 orang yang terbagi dalam 4 regu terjadwal 24 jam.
BPBD juga mempunyai 1 posko induk dan 4 pos lapangan antara lain di Kecamatan Martapura Barat, Cintapuri Darussalam, Gambut dan Beruntung Baru.
Ditambahkan, rencananya BPBD Banjar akan membentuk satu posko baru atau menggeser posko induk ke Desa Cindai Alus yang anggotanya beberapa stakeholder termasuk personel gabung seperti TNI, Polri, Tagana dan PMI.
”Akan ada penambahan relawan nantinya, saat ini masih kita hitung melihat situasi di lapangan satu peralatan itu memerlukan berapa personel,” imbuhnya.
Selain penanganan karhutla, pihaknya juga membantu masyarakat dalam bencana kekeringan dengan menyuplai air bersih total 1.565.000 liter kepada 11 kecamatan diantaranya Kecamatan Astambul, Cintapuri Darussalam dan Karang Intan. (Media Center Banjar/Zidane/Paris).
Editor: Ghazali Rahman