Ia juga menyarankan, agar sistem irigasi yang diperbaiki, karena di Kotabaur mempunyai mata air sendiri sebenarnya tidak sulit.
Artinya, imbuhnya, walaupun musim kemarau tetap bisa bercocok tanam, karena mempunyai mata air tersendiri di Seratak.
Sementara itu, Kepala DKPP Kotabaru, Saperiani, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan peningkatan mutu intensifikasi (PMI) tahun 2024.
Menurut dia, hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui penggunaan benih unggul dan penggunaan sarana produksi yang tepat guna,
Melalui program ini, ujarnya, diharapkan menjadi percontohan bagi kagiatan pertanaman padi di lokasi lainnya di wilayah Kabupaten Kotabaru.
Untuk diketahui, pada tahun 2024 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru melalui DKPP setempat telah melaksanakan kegiatan PMI agrobisnis padi sawah seluas 100 hektar.
"Kegiatan PMI ini dilaksanakan di lima lokasi antara lain di Desa Berangas, Kecamatan Pulau Laut Timur, Desa Salino Kecamatan Pulau Laut Tengah, Desa Sungai Hanyar Kecamatan Kelumpang Utara dan Desa Bakau Kecamatan Pamukan Utara," terang Saperiani.
Upaya lainnya, lanjut dia, yang dilakukan Pemkab Kotabaru untuk meningkatkan hasil produksi padi yaitu dengan mengusulkan kuota pupuk bersubsidi kepada Pemerintah Pusat.
"Agar kuota pupuk bisa ditambah, dari yang sebelumnya pupuk urea 966.882 ton menjadi 1.623.098 ton, pupuk NPK sebelumnya hanya 932.161 ton menjadi 1.992.788 ton. Dan pupuk organik dari yang sebelumnya tidak ada menjadi 1.228.659 ton," pungkasnya.