Laporan: Misbad l Editor: Ghazali Rahman
Untuk mendorong pengembangan ekosistem dan pemanfaatan keuangan digital, Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Festival Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini (Festival Antasari).
Banjarmasin, Banuaterkini.com - Menurut Kepala Perwakilan BI Kalsel Wahyu Pratomo, perkembangan teknologi digital tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu, kata dia, tren digitalisasi turut mempengaruhi sendi-sendi perekonomian, mengubah pola transaksi masyarakat, dan tatanan bisnis konvensional.
“Pola konsumsi masyarakat pun bergeser dalam bertransaksi menggunakan platform digital dengan berbagai fasilitas layanan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal,” kata Wahyu Pratowo saat membuka Fesitaval Antasari di Atrium Duta Mall Banjarmasin, Minggu (13/08/2023).
Wahyu berharap, Festival Antasari dapat mewujudkan ekonomi keuangan Kalsel yang inklusif serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.
Dikatakan Wahyu, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan volume dan nominal transaksi QRIS.
“Secara nasional, Kalsel memiliki target volume transaksi QRIS di angka ±6,9 juta transaksi di tahun 2023. Selain itu, Kalsel juga memiliki target penggunaQRIS baru sebesar ±290 ribu,” ungkap Wahyu.
Wahyu menyebutkan, perkembangan jumlah merchant QRIS di Kalsel terus meningkat.