“Pembangunan KEK akan membuka peluang investasi baru dan mendorong pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Kalsel. Ini adalah langkah penting dalam membangun industri yang lebih kuat dan berdaya saing tinggi,” jelas Rahim.
Isu ketiga yang tak kalah penting adalah pengembangan industri halal.
Pemerintah menargetkan seluruh produk di Kalsel memiliki sertifikasi halal pada tahun 2026, guna meningkatkan daya saing di pasar global.
“Untuk masuk ke pasar internasional, produk kita harus memiliki standar halal yang jelas. Sertifikasi ini penting, terutama bagi pelaku IKM dan UMKM, agar dapat bersaing di kancah global,” tambah Rahim.
Keberhasilan ketiga strategi ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Rahim menekankan pentingnya kolaborasi yang erat guna memastikan kebijakan perindustrian dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah maupun nasional.
“Kalsel memiliki potensi besar sebagai pusat industri dan ekonomi. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari semua pihak, kita bisa mewujudkan industri yang lebih maju dan kompetitif,” pungkasnya.
Dengan arah kebijakan yang jelas dan koordinasi yang kuat, Kalsel siap menjadi gerbang logistik utama serta pusat industri berdaya saing global di Indonesia.