Laporan: Muaz l Editor: DR MDQ
Gegara lambannya penanganan jalan nasional di kilometer 171 wilayah Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan longsor parah. Akibatnya, pengendara baik yang dari arah Banjarmasin maupun yang dari Batulicin tak bisa melintasi jalan tersebut.
Batulicin, Banuaterkini.com - Lambannya penangan jalan nasional di Desa Satui Barat Kecamatan Satui Barat, Kabupaten Tanbu, Kalsel dampak pertambangan Batubara.
Akhirnya cerukan tanah yang merambah jalan nasional di kawasan tersebut bertambah parah. Dampaknya, pada Rabu (27/09/2022) dini hari, jalan di Km 171 tidak bisa dilewati warga, baik arah dari Banjarmasin menuju ke kabupaten Tanbu, Kota baru bahkan propinsi Kalimantan Timur juga sebaliknya.
Informasi yang diperoleh Banuaterkini.com, terakhir warga dirugikan dengan cara mencari jalan alternatif menggunakan jalan tambang batubara yang lebih jauh dan membayakan lagi bagi pengendara.
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Tanah Bumbu, seperti yang diberitakan media ini, pihak eksekutif dan legislatif Kabupaten Tanah Bumbu meminta secepatnya ditangani dengan membuat jalan akternatif.
Namun pada kenyataannya tidak direspon dengan cepat oleh pihak terkait, sehingga seolah hanya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang melakukan penambalan dan pengurukan batu.
Padahal, sebelumnya secara tegas Wakil Bupati Tanah Bumbu HM Rusli, secara tegas melarang kegiatan pertambangan di pinggir jalan raya yang dapat menimbulkan dampak pada pemukiman warga apalagi sampai merusak jalan Nasional.
"Sekali lagi saya tegaskan, hentikan kegiatan pertambangan dan siapkan jalan alternatif," tegas Wakil Bupati Tanah Bumbu HM. Rusli, seperti dikutip Banuaterkini.com, pada Selasa (06/09/2022).
Wabup HM Rusli saat itu meyakini, imbas dari pertambangan yang terjadi di Satui Barat lambat laun akan merusak jalan raya nasional yang ada di wilayah tersebut, karena saat ini jalan sudah mulai retak.
Bahkan setelah RDP, pada Kamis (8/9/2022) Pemerintan Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, H Ambo Sakka, beserta ketua DPRD Tanbu H Supiansyah, dan Forkopimda Tanbu turun ke lapangan secara langsung sekali lagi meminta agar secepatnya membuat jalan alternatif.
Perlu diketahui, kemacetan panjang sudah terjadi, sehingga digunakan jalan alternatif yang berbeda, untuk pengendara mobil R6 atau lebih dari arah Banjarmasin masuk Simpang 4 Sompul Jalan Houling HP. PUTRA lalu keluar di jalan Simpang 3 atau Underpass H Abidin.
Sedangkan mobil R4 dari arah Banjarmasin masuk gang munawar Desa Sinar Bulan jalan holing HB. Putra keluar simpang 3 Desa Jombang kejalan Propinsi.