Kalsel Siaga Bencana, Infrastruktur dan Pelatihan Masyarakat Diperkuat

Redaksi - Rabu, 4 Desember 2024 | 15:11 WIB

Post View : 18

Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel, Achmadi. (BANUATERKINI/Dinsos Kalsel/Juna).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir seiring datangnya musim penghujan yang diperkirakan berlangsung hingga April 2025.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Fenomena La Nina yang diprediksi melanda seluruh Indonesia, termasuk di Kalsel, membuat curah hujan di wilayah tersebut terus meningkat.

Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel, Achmadi mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi risiko bencana.

Salah satunya adalah pelatihan masyarakat di kawasan rawan banjir seperti Hulu Sungai Tengah (HST), yang dikenal sebagai daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi.

“Kami terus mempersiapkan masyarakat agar lebih tanggap dan siap menghadapi risiko bencana. Salah satunya melalui pembentukan Kawasan Siaga Bencana di 11 kecamatan di Hulu Sungai Tengah,” ujar Achmadi, Rabu (04/12/2024).

Menurutnya, banjir sering terjadi di wilayah ini karena tingginya curah hujan di hulu yang mengalir ke wilayah bawah seperti Kecamatan Pandawan.

Dalam hitungan beberapa jam, banjir dapat menggenangi wilayah tersebut, bahkan hingga satu atau dua hari.

Achmadi menjelaskan, selain pelatihan masyarakat, pihaknya juga mendirikan lumbung sosial di 11 kecamatan di Hulu Sungai Tengah.

Lumbung sosial ini berisi logistik seperti makanan, pakaian, peralatan dapur, hingga air minum siap konsumsi.

“Bantuan ini sifatnya mendesak dan diharapkan dapat terealisasi sepenuhnya pada akhir 2024,” kata Achmadi.

Tak hanya itu, Dinsos Kalsel juga memperkuat infrastruktur tanggap darurat dengan pengadaan unit baru, yaitu Kapal Sea Rider, Mobil Dapur Umum Lapangan, dan Mobil Rescue Tactical.

Ketiga unit ini menelan anggaran sekitar Rp 2,6 miliar dari APBD Provinsi Kalsel tahun 2024.

Kapal Sea Rider, yang bernilai Rp 1,7 miliar, mampu mengangkut 20 penumpang atau 2 ton bantuan.

Kapal ini dirancang untuk mendukung respons cepat di kawasan perairan Kalsel, dengan kecepatan hingga 35 knot.

Kapal tersebut ditempatkan di Pangkalan Kapal Tagana Dinsos Kalsel di bawah Jembatan Banua Anyar, Banjarmasin, dan dioperasikan oleh dua personel bersertifikasi.

Mobil Dapur Umum Lapangan senilai Rp 1,4 miliar juga siap digunakan. Unit ini mampu memasak hingga 200 kilogram beras dan menghasilkan 5.000 bungkus nasi dalam waktu 45 menit.

Selain itu, Mobil Rescue Tactical bernilai lebih dari Rp 500 juta ditambahkan untuk mendukung operasi penyelamatan darurat.

“Selain infrastruktur, kami juga melatih personel Tagana dengan kegiatan Water Rescue. Ini penting untuk memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi situasi darurat, seperti banjir,” ujar Achmadi.

Langkah-langkah strategis ini, menurut Achmadi, merupakan bagian dari upaya Pemprov Kalsel untuk meningkatkan layanan tanggap darurat dan mempercepat distribusi bantuan di kawasan rawan bencana.

“Kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalkan dampak bencana. Kami berharap masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana, dapat lebih siap dan sigap menghadapi kondisi darurat,” kata Achmadi.

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, pemerintah optimistis dampak dari cuaca ekstrem akibat La Nina dapat diminimalkan.

Infrastruktur tanggap bencana yang terus diperkuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam mempercepat respons dan melindungi masyarakat dari risiko yang lebih besar.

Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2024
Baca Juga :  Ada Apa Tim Satgas KPK RI di Kotabaru? Ini Penjelasannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev