“Kita harus berusaha menjadi pribadi yang selalu meningkatkan kualitas ibadah, agar tidak termasuk golongan yang rugi, yaitu mereka yang meninggalkan kewajiban agama,” tambahnya.
Khutbah ini menjadi pengingat penting bagi para jemaah untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki diri agar termasuk dalam golongan yang selamat dan beruntung.
Masjid As-Su’ada tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol keharmonisan antara kampus dan masyarakat sekitar.
Dengan desainnya yang unik dan fungsinya sebagai tempat persinggahan, masjid ini berhasil menjadi oase spiritual yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat.
Masjid ini mencerminkan perpaduan antara nilai tradisional dan kebutuhan modern, menjadikannya tempat ibadah yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga kuat dalam menyebarkan pesan religius dan kemanusiaan.