Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan pemantauan langsung terhadap proyek-proyek strategis peningkatan distribusi air bersih oleh PT Air Minum Intan Banjar.

Banuaterkini.com, BANJAR - Kegiatan pemantauan tersebut mencakup tinjauan ke pembangunan Booster Lingkar Utara, pemasangan pipa berdiameter 500 mm sepanjang 1 km di IPA Syarkawi, serta pemasangan pipa berdiameter 315 mm sepanjang 5 km di Jalan Martapura Lama, Sungai Lulut, Kamis (28/11/2024).

Kepala Perwakilan Ombudsman Kalsel, Hadi Rahman, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pengawasan keberlanjutan atas pelayanan publik di bidang distribusi air bersih.

“Kami ingin memastikan proyek-proyek ini berjalan sesuai rencana sebagai tindak lanjut hasil rapat koordinasi Mei 2023,” ungkapnya, dalam keterangan yang diterima Banuaterkini.com, Jumat (29/11/2024).

Salah satu proyek penting yang dikunjungi adalah pembangunan Booster Lingkar Utara dengan kapasitas 1.000 m³.

Booster ini dirancang untuk meningkatkan debit air ke Booster Tambak Sirang, memperkuat distribusi, dan memperbaiki layanan air bersih di wilayah Aluh-Aluh, Beruntung Baru, dan Tatah Makmur.

Selain itu, pemasangan jaringan pipa di IPA Syarkawi dan Sungai Lulut juga menjadi fokus perhatian. Proyek ini diharapkan dapat merespons keluhan pelanggan terkait pasokan air bersih yang belum optimal di beberapa wilayah.

Direktur Teknik PT Air Minum Intan Banjar, Machmud Mansyur, memastikan seluruh proyek berjalan sesuai rencana.

“Booster Lingkar Utara yang mulai dibangun pada September 2024 ditargetkan selesai pada April 2025. Sementara itu, pemasangan pipa di IPA Syarkawi hingga Manarap (Kertak Hanyar) serta pipa di Sungai Lulut diproyeksikan selesai Januari 2025,” ujarnya.

Machmud menegaskan bahwa proyek-proyek ini adalah wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat Kalsel secara keseluruhan.

Sementara itu, Inspektur Kabupaten Banjar, Muhammad Riza Dauly, mengingatkan bahwa selain pembangunan fisik, PT Air Minum Intan Banjar harus meningkatkan pengelolaan pengaduan masyarakat.

“Respons cepat terhadap keluhan dan transparansi informasi kepada publik sangat penting. Edukasi masyarakat tentang langkah-langkah perusahaan juga perlu dilakukan,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang untuk mengidentifikasi sumber air baku alternatif demi keberlanjutan distribusi air bersih di Kalsel.

Pemantauan ini menegaskan komitmen Ombudsman Kalsel dalam mengawal peningkatan kualitas layanan distribusi air bersih.

Dengan target yang jelas dan progres yang sesuai jadwal, masyarakat Kalsel diharapkan dapat segera menikmati layanan air bersih yang lebih andal, merata, dan berkelanjutan.