Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menyampaikan komitmennya untuk bersinergi melaksanakan program dan upaya penurunan angka stunting.
Banuaterkini.com, BANJARBARU - Komitmen tersebut mengemuka pada Rabu (29/05/2024) dalam acara Rembuk Stunting yang digelar di Aula Gawi Sebarataan sebagai bagian dari aksi Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S).
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pemangku kepentingan termasuk Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono.
Wali Kota Banjarbaru melalui Asisten III, Rahmah Khairita dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Program Aksi Penurunan angka stunting harus dilakukan tidak hanya di kota, tetapi juga di kelurahan dan kecamatan.
Jadi, semua tingkatan harus terlibat dan berkoordinasi untuk keberhasilan program stunting ini.
“Program Aksi Penurunan angka stunting ini bukan hanya dilaksanakan di tingkat kota saja, tetapi juga harus sebenarnya dilaksanakan di tingkat kelurahan dan Kecamatan, jadi diharapkan semua Kecamatan dan kelurahan juga melaksanakan dan mempelajari Program Aksi ini, jadi harus terintegrasi semuanya dan terkoordinasi,” kata Rahmah Khairita, dikutip Banuaterkini.com dari Media Center Banjarbaru, Kamis (30/05/2024).
Saat ini, kata dia, Kota Banjarbaru telah berhasil mencatat penurunan signifikan dalam angka stunting dari 22,1 persen pada tahun 2022 menjadi hanya 12,4 persen pada tahun 2023.
Hal itu, ujarnya, menjadikan Kota Banjarbaru sebagai wilayah dengan angka stunting terendah di Kalimantan Selatan.
Pencapaian ini, lanjutnya, diharapkan dapat mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas dan berkualitas, sehingga mampu mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.