Pemerintah akan mengembangkan program subsidi yang efektif, serta memperluas akses pendidikan dan layanan kesehatan yang terjangkau untuk meringankan beban masyarakat miskin.
Ketiga, mengurangi kantong-kantong kemiskinan di wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi melalui revitalisasi infrastruktur desa, pengembangan ekonomi lokal, dan peningkatan layanan publik.
Program ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah serta memastikan pembangunan yang merata di seluruh Kalsel.
"Target ini hanya dapat tercapai jika kita bekerja secara kolaboratif, dengan mengedepankan inovasi, keberlanjutan program, dan intervensi yang tepat sasaran berbasis data yang akurat," ujar Fajar, seperti dikutip dari Banjarmasin.tribunnews.com.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kalsel hingga Triwulan III 2024 tercatat 5,23 persen secara tahunan (yoy), melampaui rata-rata nasional sebesar 4,95 persen.
Di sisi lain, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalsel, Syafriadi, melaporkan bahwa realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kalsel hingga 13 Desember 2024 tercatat Rp37,72 triliun.
Realisasi APBN di Kalsel tersebut mengalami kenaikan 24,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.