Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Tanah Bumbu hari ini Rabu (06/11/2024) menggelar diskusi penting untuk mencari solusi strategis meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui partisipasi pendidikan.
Banuaterkini.com, BATULICIN - Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Bappedalitbang ini menghadirkan peneliti ahli dari FISIP Uniska MAB Banjarmasin yaitu Junaidy dan Muhammad Agus Humaidi, serta peneliti senior CIDEs Institute, MS Shiddiq .
Junaidy memaparkan hasil kajian mengenai pengaruh belanja pemerintah pada percepatan partisipasi pendidikan di Tanah Bumbu.
Menurut Junaidy, belanja bantuan sosial dan hibah di Kabupaten Tanah Bumbu memang berdampak pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), tetapi penggunaannya perlu ditingkatkan efektivasnya.
“Terbukti, peningkatan belanja sosial belum tentu mengangkat IPM secara signifikan, yang menunjukkan perlunya optimalisasi agar benar-benar berdampak pada kualitas hidup masyarakat,” ungkap Junaidy.
Diketakui, peneliti FISIP Uniska MAB dan Bappedalitbang Kabupaten Tanah Bumbu menjalin kerjasama melakukan kajian tentang partisipasi pendidikan sebagai instrumen untuk meningkatkan IPM.
Peneliti lainnya, Muhammad Agus Humaidi menyoroti kendala geografis dan ekonomi yang masih menjadi hambatan utama dalam peningkatan partisipasi pendidikan.
“Pendidikan, kesehatan, dan ekonomi harus saling menopang untuk membentuk IPM berkualitas. Pemerintah perlu proaktif dalam menyediakan akses pendidikan ke daerah-daerah terpencil, mengembangkan pelatihan untuk tenaga pendidik, serta mendukung infrastruktur yang memadai,” jelas Agus Humaidi.
Sementara itu, peneliti senior MS Shiddiq turut menambahkan bahwa pernikahan dini dan angka putus sekolah yang tinggi menjadi tantangan besar dalam meningkatkan IPM.
Ia menekankan perlunya program nonformal dan kampanye kesadaran pendidikan bagi masyarakat.
“Kami berharap rekomendasi kajian ini menjadi acuan kebijakan bagi pemerintah daerah untuk membangun IPM yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Acara ini menjadi momentum bagi akademisi dan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam merumuskan kebijakan efektif demi masa depan pendidikan yang lebih baik di Tanah Bumbu.