Muhammad Ali dari HSS Menangkan Juara Pertama dalam Lomba Tata Rias Pengantin Banjar Ba'amar Galung Pancar Matahari
Banuaterkini.com, BANJARMASIN – Muhammad Ali, perwakilan dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan tata rias pengantin Banjar Ba'amar Galung Pancar Matahari di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel dan Dinas Kebudayaan Provinsi Kalsel pada Jumat (19/07/2024).
Perlombaan yang berlangsung di Banjarmasin ini mengundang juri nasional, termasuk Ketua Umum DPP Harpi Melati, Suyatmi Harun, dan Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tata Rias Pengantin, Kannu.
Perlombaan ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkenalkan tata rias pengantin Banjar kepada para penata rias dari berbagai daerah di Kalsel.
Raudati Hildayati, seperti dikutip dari Media Center Kalsel, menjelaskan bahwa perlombaan ini adalah bentuk apresiasi untuk mengenalkan salah satu budaya khas Kalsel.
"Ini merupakan apresiasi kami dalam mengenalkan salah satu budaya yang dimiliki Kalimantan Selatan," kata Raudati, dikutip Banuaterkini.com, Jumat (19/07/2024).
Heny Susilatawi, salah satu juri, menambahkan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan ketelitian, kerapian, dan keterampilan penata rias dalam menerapkan tata rias pengantin Ba'amar Galung Pancar Matahari.
Muhammad Ali, sebagai juara pertama, mengungkapkan rasa senangnya atas prestasi yang diraihnya.
"Ini merupakan kali pertama saya mengikuti lomba yang dinilai mulai dari menyasak rambut hingga pemasangan rias pengantin Banjar," ujarnya.
Ali berharap perlombaan seperti ini dapat terus memotivasi para penata rias di Kalimantan Selatan untuk ikut serta dalam memperkenalkan berbagai macam tata rias pengantin khas Banjar.
"Kalimantan Selatan memiliki banyak model tata rias tradisional yang masih sedikit diketahui penata rias mengenai pakemnya," pungkas Ali.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat apresiasi dan pemahaman terhadap budaya tata rias pengantin Banjar, serta memotivasi para penata rias untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka dalam menjaga warisan budaya daerah.