Kehidupan sosial suku Banjar sarat dengan tradisi yang kental dengan nuansa Islami. Salah satu tradisi yang tetap hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi adalah tradisi batamat Alquran. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Banjar, termasuk di Kecamatan Gambut.
Banuaterkini.com, MARTAPURA - Batamat Alquran adalah sebuah ritus sakral yang harus dilalui oleh pengantin sebagai bagian dari perjalanan hidup mereka menuju kehidupan baru.
Pelaksanaan tradisi ini biasanya dilakukan satu hari sebelum acara pernikahan. Pada saat prosesi batamat, pengantin membaca surah-surah dari Alquran mulai dari surah Ad Dhuha hingga selesai pada surah An Nas, dan ditutup dengan doa khatmil Quran.
Bacaan ini melambangkan harapan akan kehidupan yang penuh berkah dan tuntunan dalam rumah tangga yang baru dibangun.
Baru-baru ini, tradisi Batamat Alquran dilaksanakan oleh keluarga pengantin Muhammad Syarwani Abdan dan Noorjannah di Handil II Desa Tambak Sirang Darat, Kecamatan Gambut, pada Sabtu (03/08/2024).
Dikutip dari Infopublik.banjarkab.go.id, acara ini berlangsung dengan khidmat dan penuh makna, menggambarkan betapa pentingnya tradisi ini dalam kehidupan masyarakat Banjar.
Pada kesempatan tersebut, prosesi batamat diikuti oleh lima orang, termasuk mempelai perempuan Atiatul Muna bersama sepupu dan teman-temannya.
Para peserta batamat secara bergantian dipayungi dengan payung kembang bertingkat tiga, simbol dari keberkahan dan perlindungan bagi mereka yang menjalani prosesi ini.
Payung kembang ini memiliki makna mendalam, menggambarkan perlindungan dan restu yang menaungi setiap langkah kehidupan pengantin.
Dalam acara batamat tersebut, juga disediakan balai-balai berisi ketan dan telur yang sudah dimasak.
Sajian ini merupakan bagian dari tradisi yang melambangkan rezeki dan kesuburan, memberikan harapan agar rumah tangga yang dibangun selalu diberkahi dengan rezeki yang melimpah.
Acara batamat Alquran tersebut ditutup dengan doa khatmil Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Siti Aminah.
Doa ini mengandung harapan dan permohonan agar kehidupan baru pengantin selalu berada dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT.
Suasana menjadi semakin khidmat dengan lantunan doa yang menggema, menambah kesakralan momen tersebut.
Tradisi batamat Alquran ini bukan sekadar ritus seremonial, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai religius dan budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Banjar.
Melalui tradisi ini, mereka tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam momen penting seperti pernikahan.