Menurut Nuryasin, dirinya awalnya tertarik mengajukan proposal bantuan melalui program YESS ini setelah mendapat informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Tala pada tahun 2022 lalu.

“Pada Tahun 2022 saya mengajukan proposal program YESS ke Dinas Pertanian Kabupaten Tala dan mendapat 70 persen dana hibahnya berupa 8 ekor kambing untuk dikembangkan,” tutur Nuryasin kepada Banuaterkini.com, Selasa (10/01/2023).

Nuryasin juga menjelaskan, mengajukan proposal pada program YESS memang perlu kejelian dan keahlian khusus, agar proposal bisa diterima dan disetujui untuk dibantu.

Oleh sebab itu, lanjutnya, dirinya berusaha mempelajari secara seksama mengenai apa sebenarnya tujuan program YESS, sasarannya apa, target program, dan apa hasil yang ingin dicapai melalui program tersebut.

Apalagi, ujarnya, dirinya perlu membuat usulan tambahan agar sisa bantuan senilai 30 persen dapar disetujui, salah satunya adalah dengan cara dirinya harus menunjukkan bahwa usahanya memiliki perkembangan yang cukup bagus berdasarkan bantuan yang diterimanya sebenar 70 persen sebelumnya.

“Butuh skill dan kemampuan lebih untuk mengembangkan usaha agar mendapat sisa bantuan yang 30 persennya.  Misal, kita kalau sebelumnya saya hanya bisa mencarikan pakan ternak berupa rumput atau daun-daunan hanya cukup untuk 1 hari, maka selanjutnya saya dituntut untuk bisa menyiapkan pakan ternak untuk 3 hari. Caranya pakan tersebut harus dipermentasikan supaya dapat bertahan lebih lama,” bebernya.

Lebih lanjut, Nuryasin mengharapkan agar Dinas Pertanian dapat terus memberikan bimbingan dalam pengembangan usaha ternaknya, agar tujuan program YESS ini dapat tercapai yaitu membentuk wirausahawan muda yang sukses di bidang pertanian. 

Nuryasin merupakan salah satu contoh sosok pemuda di Kabupaten Tanah Laut yang mau mencoba merubah pola pikir kalangan generasi muda seperti dirinya, agar tak perlu merasa gengsi menjadi petani dan peduli pertanian.

Pasalnya, untuk jadi sukses itu banyak caranya, salah satunya menjadi petani yang melek teknologi dan memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan usahanya.

"Pemuda milenial, tak perlu malu jadi petani. Sepanjang ia mampu memanfaatkan setiap kesempatan dan peluang lalu mengadaptasikannya dengan ilmu pengetahuan  dan teknologi yang berkembang seakrang, saya yakin kita pun bisa jadi petani milenial yang sukses, tangguh dan mandiri," pungkasnya.