RANS303 INDOSEVEN RANS303

Kadinkes Kotabaru jadi Pembicara di Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan 2024

Redaksi - Selasa, 21 Mei 2024 | 19:27 WIB

Post View : 4

Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru, Erwin Simanjuntak, tampil sebagai salah satu pembicara nasional bidang kesehatan di Jakarta. BANUATERKINI/Diskomnfo Kotabaru/Aidil.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotabaru Erwin Simanjuntak tampil prima sebagai salah satu pembicara pada Forum Komunikasi Direktorat Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan Tahun 2024 yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta Senin (20/05/2024).

Banuaterkini.com, JAKARTA - Pada kegiatan yang bertajuk "SDM Kesehatan Unggul Menuju Indon.esia Emas" ini,  Erwin memaparkan mengenai komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru melalui Dinkes setempat dalam rangka pemenuhan sumberdaya manusia kesehatan (SDMK) pada fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang ada di Kotabaru.

Pemenuhan SDMK pada Fasyankes tersebut dibuktikan dengan pengadaan CASN dengan usulan formasi kebutuhan priorias terbaik sebagaimana penghargaan yang telah diterima Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alaydrus 

Dikatakan, Kabupaten Kotabaru memiliki wilayah unik yang terdiri dari daratan pengunungan dan wilayah kepulauan.

Daerah ini juga, lanjut Erwin, masih terdapat daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan terluar dengan penduduk berasal dari berbagai suku, sehingga perlu perhatian khusus.

Berdasarkan data Kotabaru Dalam Angka masih terdapat 4,30 persen penduduk miskin, yang tentunya untuk mengakses Fasyankes ke ibu kota Kabupaten atau ke rumah sakit daerah mebutuhkan biaya untuk transportasi termasuk biaya hidup selama mendampingi keluarga yang sakit.

"Upaya retensi SDM terutama tenaga medis diharapkan meminimalkan permasalahan ini. Pola pemenuhan dan retensi tenaga medis di setiap Puskesmas khususnya daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan terluar (DTPK) sangat penting untuk mempertahankan fungsi fasilitas pelayanan kesehatan diwilayah tersebut," Jelasnya.

Ditambahkannya, di Puskesmas yang ada di Kabupaten Kotabaru masalah ketenagaan media yang dihadapi mulai permasalahan distribusi, langkanya tenaga medis, kurangnya tenaga sesuai kompetensinya hingga dengan permasalahan akses ke Puskesmas.

"Karena kondisi geografis Kabupaten Kotabaru yang letak puskesmasnya 50 persen berada di pulau-pulau kecil dengan akses transportasi laut," ujarnya.

Erwin juga menyebutkan, ada tiga tantangan dalam pengelolaan dan pemenuhan SDM Kesehatan di Kotabaru antara lain kekurangan jumlah tenaga kesehatan, distribusi SDMK tidak merata, dan kurangnya pelatihan berbasis kompetensi.

Diakui Erwin, dalam lima tahun terakhir sangat sulit memenuhi tenaga medis dan tenaga kesehatan lain, akibatnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang optimal.

Akan tetapi, ujarnya, pihaknya tetap berkomitmen melakukan pemenuhan dengan cara melakukan perekrutan tenaga kesehatan, mulai dengan skema tenaga kontrak hingga seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) pada tahun 2022. 

"Tetapi, tetap saja minim peminat, hal ini dikarenakan wilayah Puskesmas yang sebagian besar berada di pulau pulau dan wilayah pedalaman yang terpencil dan sangat terpencil," ucapnya.

Dijelaskannya pula, bahwa Dinkes sebagai leading sector pengelolaan SDM kesehatan berupaya memberikan analisa ketersediaan dan kebutuhan ideal SDM bidang kesehatan di Kabupaten Kotabaru.

"Dan ini perlu dukungan dari instansi-instansi terkait," ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini tidak hanya diisi dengan paparan dari berbagai narasumber, tetapi juga menghadirkan booth konsultasi peluang beasiswa, dan Program Pendidikan Dokter Spesialis dengan rumah sakit pendidikan sebagai penyelenggara utama (PPDS RSPPU).

Selain itu ada juga booth konsultasi peluang kerja tenaga kesehatan di luar negeri, pendaftaran Surat Tanda Registrasi (STR) tenaga medis dan tenaga kesehatan, akreditasi pelatihan dan platform digital, perencanaan ASN, jabatan fungsional bidang kesehatan, satu sehat, dan SISDMK. 

Diharapkan melaluk kegiatan tersebut, dapat menjadikan upaya dalam perwujudan mendukung pelaksanaan transformasi sistem kesehatan sebagai pilar ke-5, yaitu transformasi SDM Kesehatan dan dapat dijadikan wadah diskusi bagi pemangku kebijakan terkait. 

Laporan: Aidil Syaripudin

Editor: Ghazali Rahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev