Buah Kecubung tiba-tiba "naik daun" setelah banyaknya korban berjatuhan setelah mengkonsumsi buah yang dalam Bahasa Latin disebut dengan nama Datura Metel ini. Sejumlah pakar kesehatan pun angkat bicara mengenai manfaat medis maupun risiko yang ditimbulkan buah kecubung bagi kesehatan.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Tanaman Kecubung mendapat sorotan tajam dari sejumlah pemangku kebijakan di Kalimantan Selatan, karena banyaknya korban yang akhirnya mengalami gangguan jiwa bahkan ada yang meninggal dunia.
Pakar kesehatan herbal dari RSUD Isak Tulungagung, dr Andi Prasetyo dr RSUD, menyebutkan bahwa buah ini memiliki potensi sebagai obat penenang dan untuk mengatasi masalah pernapasan.
Tetapi, dr Andi menegaskan pentingnya masyarakat berhati-hati jika ingin mengkonsumsi buah ini.
"Penggunaan kecubung tanpa pengawasan medis dapat berbahaya dan bahkan mematikan. Keracunan kecubung dapat menyebabkan halusinasi, delirium, peningkatan denyut jantung, dan dalam kasus yang parah, kematian," kata dr Andi.
Sementara itu, dr Fuadi Sazli yang dihubungi melalui saluran WhatsApp, mengatakan bahwa buah kecubung ini sifatnya basa.
Jadi, ia bisa menyebabkan pengurangan cairan tubuh, seperti dehidrasi, kekeringan mulut, membuat mata kering, menyebabkan halusinasi, dan peningkatan denyut jantung.
Dokter Fuadi yang berpraktek di RS Ibnu Sina Padang Panjang ini menegaskan, bahwa buah kecubung sebenarnya mengandung senyawa alkaloid yang biasanya banyak dijumpai dan dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.
Oleh sebab itu, ujar dr Fuadi, karena dampaknya yang berbahaya, maka ia menyarankan agar tidak mengkonsumsi Kecubung sembarangan.
"Buah ini tidak saya sarankan untuk di konsumsi sembarangan, karena menyebabkan dampak yang berbahaya,” kata dr Fuadi kepada Banuaterkini.com, Senin (15/07/2024).
Ia juga menekankan agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mencoba mengonsumsi atau menggunakan kecubung tanpa panduan dari profesional kesehatan.
"Edukasi pemanfaatan buah Kecubung ini penting, mengingat penggunaan tanaman herbal seperti kecubung ini tidak boleh dianggap enteng," ujarnya.
Meskipun memiliki potensi manfaat, lanjut dia, tetapi buah kecubung juga memiliki risiko yang semestinya memerlukan perhatian khusus.
Oleh karenanya, dr Fuadi mengingatkan agar para pemangku kebijakan menggiatkan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari mengkonsumsi kecubung.