“Dari lima pasien kanker payudara, empat diantaranya bukan merupakan faktor genetik. Ada faktor-faktor lain, contohnya faktor hormonal. Jadi, pengaruh hormon itu sangat besar terhadap timbulnya kanker payudara,” katanya.
Meski begitu, apabila seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penderita kanker payudara, sebaiknya tetap periksakan kondisi payudaranya untuk mencegah kemungkinan terburuk.
Erwin menganjurkan pada seorang berusia di bawah 40 tahun dengan riwayat keluarga penderita kanker payudara dapat melakukan pemeriksaan minimal dengan USG di fasilitas kesehatan. Sementara pada seorang di atas 40 tahun, akan dilakukan pemeriksaan mamografi untuk skrining deteksi awal.
“Kalau tidak ditemukan ada benjolan di sana, kita harapkan mungkin masih bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan, jika berhubungan sama keluarga tadi, yaitu pemeriksaan mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2, apakah positif atau negatif,” katanya.
Erwin mengatakan angka kejadian kanker payudara saat ini cukup tinggi dan semakin lama semakin bertambah.