Bagi banyak orang, ritme hidup seperti ini mungkin terdengar mustahil. Namun bagi perempuan muda ini, kerja keras adalah jawabannya di tengah kondisi ekonomi yang tak berpihak pada generasinya.
Kenyataan Suram Generasi Z di China
Perlambatan ekonomi China memukul keras generasi muda. Tingkat pengangguran untuk usia 16-24 tahun mencapai 21 persen pada Juli 2023, sebelum pemerintah berhenti merilis data resmi.
Gaji rata-rata lulusan baru universitas kini hanya 1.160 dolar AS atau sekitar Rp 18 juta per bulan, menurun dibanding tahun sebelumnya.
“Kami tumbuh dengan harapan besar di tengah kejayaan ekonomi China. Namun, kenyataannya tidak seperti itu saat kami dewasa,” ungkap salah satu warganet dalam diskusi online.
Sementara pemerintah mencoba mengatasi masalah ini dengan menawarkan subsidi magang, realitas di lapangan menunjukkan tantangan yang jauh lebih kompleks.
Menginspirasi atau Kontroversial?
Kisah perempuan ini membelah opini publik. Ada yang memujinya sebagai simbol ketangguhan generasi Z, sementara yang lain mengkritik gaya hidupnya sebagai eksploitasi diri.
Namun, di balik semua perdebatan, satu hal yang jelas: semangat pantang menyerahnya adalah cermin dari perjuangan generasi muda menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian.
“Saya hanya ingin menjalani hidup dengan cara saya sendiri,” katanya dalam sebuah unggahan, senyumnya merekah meski matanya sedikit lelah.