Presiden Prabowo Subianto menghadirkan angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia. Dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang digelar Kamis (28/11/2024), ia menyampaikan serangkaian program ambisius untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia. Lebih dari sekadar perayaan, momen ini menjadi titik awal transformasi signifikan dalam profesi guru.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menggarisbawahi pentingnya pendidikan guru. Saat ini, tercatat sebanyak 249.623 guru di Indonesia belum memiliki gelar D4 atau S1, yang menjadi syarat utama untuk mendapatkan sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Untuk itu, pemerintah akan memberikan bantuan pendidikan bagi para guru agar dapat melanjutkan studi ke jenjang tersebut.
"Kami berkomitmen secara bertahap membantu guru-guru ini agar dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Pendidikan adalah pintu menuju sertifikasi, dan sertifikasi adalah kunci menuju kesejahteraan," ujar Prabowo, dikutip dari Kompas.com.
Presiden juga menyoroti guru non-ASN (honorer), kelompok yang kerap menghadapi tantangan besar dalam kesejahteraan.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah tengah menggodok program bantuan dana langsung (cash transfer) khusus untuk guru non-ASN yang belum tersertifikasi.
Besaran dan jumlah penerima bantuan masih dalam tahap penghitungan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) agar dana benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Langkah ini mencerminkan perhatian Prabowo pada kesenjangan yang selama ini terjadi antara guru ASN dan non-ASN.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap guru, baik ASN maupun non-ASN, merasa dihargai dan diperhatikan," katanya.