Inisiatif ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di Pertamina.
Salah satu inovasi Aqila yang paling menonjol adalah aplikasi edukasi Bocah Cilik Kelola Lingkungan (Bocil Keling).
Aplikasi ini membantu siswa memahami proses daur ulang sampah melalui fitur-fitur interaktif seperti tangkap sampah, bersihkan taman, dan bersihkan sungai.
Poin yang dikumpulkan dari aktivitas ini dapat ditukar dengan alat tulis di Bank Sampah KUKIRA JUMPA, mendorong lebih banyak anak untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan.
Motivasi Aqila semakin kuat setelah menyaksikan dampak buruk dari pembakaran lahan untuk kebun sawit yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pengalaman ini mendorongnya untuk menjadi Duta Penggerak Lingkungan dan mengadakan program daur ulang di sekolahnya, yang berhasil membuat lingkungan sekolah lebih bersih dan bebas dari plastik.
"Melalui program ini, lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan zero plastic," kata Aqila, yang meraih peringkat Silver di ajang CID Upstream Award PHE SH Upstream Pertamina 2024 untuk kategori Best CID Local Hero.
Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Arya Dwi Paramita, memuji Aqila sebagai sosok pelajar yang menginspirasi dan berprestasi.
"Kepeduliannya terhadap lingkungan bisa menjadi contoh bagi teman, lingkungan, dan bagi kita semua," ujar Arya.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung program TJSL yang melibatkan publik dalam pelestarian lingkungan.