Laporan: Indra SN l Editor: Ghazali Rahman
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk yang ada di Pulau Kalimantan untuk mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutala) pada April-Mei mendatang.
Jakarta, Banuaterkini.com - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan agar pemerintah daerah terutama yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut, untuk melakukan antisipasi dini pada potensi terjadinya karhutla.
"Pemerintah daerah harus bersiap, masyarakat pun perlu diedukasi dan diberikan sosialisasi agar juga melakukan pencegahan dan antisipasi dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan," ungkap Dwikora dalam keterangan resmi, Sabtu (28/01/2023).
Berdasarkan data pantaugambut.com, ada tiga pulau di Indonesia dengan tingkat sebaran lahan gambut yaitu Sumatera dengan luas 5,8 juta hektar, Kalimantan dengan luas gambut 4,5 juta hektar dan Papua dengan luas gambut 3 juta hektar.
Selain Sumatera, Kalimantan menempati posisi kedua terbesar sebaran lahan gambut disusul Papua. Mengacu pada peringatan BMKG, maka Pemda setempat perlu melakukan antisipasi terjadinya karhutla.
Dikutip dari Medcom.id, BMKG memprediksi, terdapat potensi terjadinya penurunan curah hujan setelah tiga tahun terakhir terjadi La Nina dan kondisi curah hujan di atas normal. Sehingga dikhawatirkan dapat terjadi peningkatan potensi karhutla seperti yang terjadi pada 2019.
Musim kemarau tersebut, kata Dwikorita, sesuai dengan prediksi yang pernah disampaikan BMKG pada Bulan Oktober tahun 2022 lalu. Di mana diprediksikan kondisi La Nina akan makin melemah dan transisi menuju kondisi netral.
"BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Pemprov, dan Pemkab setempat terus berkoordinasi dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan persiapan, serta peringatan dini menghadapi karhutla, termasuk menyiapkan skenario operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)," himbaunya.