Diperkirakan, pergerakan warga di Jawa Barat selama liburan mencapai 28 juta orang, atau sekitar 56 persen dari total penduduk provinsi.
Sebagian besar perjalanan ini menggunakan mobil pribadi (70 persen), sisanya memanfaatkan angkutan umum dan sepeda motor.
“Mayoritas pergerakan ini bertujuan wisata, sehingga puncaknya akan terjadi pada 21-22 Desember,” kata Agus Pribadi, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Jabar.
Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia, mengingatkan pentingnya pengawasan ketat selama penerapan contraflow.
"Rekayasa ini rawan kecelakaan, terutama jika pengemudi tidak memahami cara berkendara yang benar. Kesehatan pengemudi dan kelaikan kendaraan juga menjadi hal utama,” ujarnya.
Dengan inovasi contraflow dan dukungan infrastruktur yang memadai, Polri bersama pengelola tol berharap risiko kemacetan dan kecelakaan dapat diminimalkan, memberikan pengalaman liburan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.