Latihan ini, urai dia, bertujuan untuk memastikan setiap peserta memiliki penguasaan penuh terhadap senjata api, baik laras pendek maupun laras panjang, yang digunakan dalam tugas mereka.
Dalam latihan ini, dia katakan, peserta dilatih untuk merakit senjata dari bagian-bagian yang terpisah, memahami detail setiap komponen seperti laras, popor, pelatuk, hingga penguncian.
"Kami juga dibekali kemampuan membongkar senjata untuk keperluan pembersihan dan perawatan. Langkah ini sangat penting agar senjata tetap berfungsi optimal di segala situasi. Dan serunya itu dilakukan dengan mata tertutup," imbuhnya.
Setelah proses perakitan, peserta melanjutkan ke tahap pengoperasian senjata. Mereka mempelajari cara mengisi peluru, mengamankan senjata, dan menggunakan mekanismenya secara efektif.
Keamanan dalam penggunaan senjata menjadi perhatian utama untuk menghindari risiko kecelakaan. Dalam pelatihan ini, kecepatan dan ketepatan sangat diutamakan.
Peserta dilatih untuk merakit dan mengoperasikan senjata dalam waktu singkat tanpa mengabaikan akurasi dan keselamatan.
Latihan ini juga menguji konsentrasi, kedisiplinan, dan kesiapan mental peserta. Sebagai bagian penting dari dasar bela negara, drill senjata membekali personel dengan keterampilan teknis dan mentalitas yang siap menghadapi berbagai situasi darurat.
"Dengan demikian, latihan ini mencerminkan profesionalisme dan kesiapan sebuah pasukan dalam menjalankan tugas pertahanan maupun menjaga keamanan wilayah," ujar Wirdan menirukan arahan dari pelatihnya.
Bertemu Orang-Orang Hebat
Selain pelatihan intensif, Suskapin juga memberikan kesempatan bagi Wirdan untuk bertemu dengan peserta dari berbagai penjuru Nusantara.
"Bisa berkumpul dan belajar bersama orang-orang hebat dari Sabang sampai Merauke adalah pengalaman yang sangat berharga," imbuhnya.