Wirdan, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), telah menyelesaikan Kursus Kader Pimpinan (Suskapin) Nasional Angkatan ke-XXXVIII bagi Resimen Mahasiswa.
Banuaterkini.com, BANJAR - Program yang berlangsung di Rindam IV/Mulawarman dari 23 November hingga 13 Desember 2024 ini menjadi pengalaman luar biasa yang membentuk karakter, kepemimpinan, dan semangat pengabdiannya.
Kepada jurnalis Banuaterkini.com Wirdan mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas kesempatan berharga selama mengikuti pelatihan dasar bela negara melalui Suskapin.
"Saya sangat bersyukur bisa mengikuti Suskapin. Ini bukan hanya tentang pelatihan fisik, tetapi juga tentang bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik untuk memimpin diri sendiri dan orang lain," ujar Wirdan kepada Banuaterkini.com, Sabtu (14/12/2024).
Untuk diketahui, UNUKASE mengirimkan empat mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti pelatihan Dasar Bela Negara (DBN) yaitu 3 orang mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Resimen Mahasiswa dan 1 orang mengikuti Suskapin.
Tiga mahasiswa lainnya yang juga mengikuti DBN adalah Ardayat, Aulia, dan Ahmad Fauji. Mereka merupakan 4 orang dari 98 peserta yang berasal dari 32 Komando Satuan Resimen Mahasiswa di 38 provinsi Indonesia.
Bangga Dilatih di SECATA
Salah satu momen yang paling berkesan bagi Wirdan adalah kesempatan dididik langsung oleh para pelatih dari Sekolah Calon Tamtama (SECATA).
"Bisa dilatih oleh para pelatih SECATA adalah pengalaman yang luar biasa. Mereka tidak hanya mengajarkan kedisiplinan dan teknik kepemimpinan, tetapi juga cara menghadapi tantangan dengan tegas dan bijaksana," ungkapnya bangga.
Pengalaman yang cukup menegangkan tetapi juga membanggakan lainnya, tutur Wirdan, adalah saat dirinya bersama para peserta mengikuti pelatihan Drill Senjata atau Latihan Perakitan dan Penanganan Senjata Api.
Latihan ini, urai dia, bertujuan untuk memastikan setiap peserta memiliki penguasaan penuh terhadap senjata api, baik laras pendek maupun laras panjang, yang digunakan dalam tugas mereka.
Dalam latihan ini, dia katakan, peserta dilatih untuk merakit senjata dari bagian-bagian yang terpisah, memahami detail setiap komponen seperti laras, popor, pelatuk, hingga penguncian.
"Kami juga dibekali kemampuan membongkar senjata untuk keperluan pembersihan dan perawatan. Langkah ini sangat penting agar senjata tetap berfungsi optimal di segala situasi. Dan serunya itu dilakukan dengan mata tertutup," imbuhnya.
Setelah proses perakitan, peserta melanjutkan ke tahap pengoperasian senjata. Mereka mempelajari cara mengisi peluru, mengamankan senjata, dan menggunakan mekanismenya secara efektif.
Keamanan dalam penggunaan senjata menjadi perhatian utama untuk menghindari risiko kecelakaan. Dalam pelatihan ini, kecepatan dan ketepatan sangat diutamakan.
Peserta dilatih untuk merakit dan mengoperasikan senjata dalam waktu singkat tanpa mengabaikan akurasi dan keselamatan.
Latihan ini juga menguji konsentrasi, kedisiplinan, dan kesiapan mental peserta. Sebagai bagian penting dari dasar bela negara, drill senjata membekali personel dengan keterampilan teknis dan mentalitas yang siap menghadapi berbagai situasi darurat.
"Dengan demikian, latihan ini mencerminkan profesionalisme dan kesiapan sebuah pasukan dalam menjalankan tugas pertahanan maupun menjaga keamanan wilayah," ujar Wirdan menirukan arahan dari pelatihnya.
Bertemu Orang-Orang Hebat
Selain pelatihan intensif, Suskapin juga memberikan kesempatan bagi Wirdan untuk bertemu dengan peserta dari berbagai penjuru Nusantara.
"Bisa berkumpul dan belajar bersama orang-orang hebat dari Sabang sampai Merauke adalah pengalaman yang sangat berharga," imbuhnya.
Wirdan menuturkan dirinya bisa saling berbagi ilmu, cerita, dan semangat untuk berkontribusi bagi masa depan bangsa.
Ilmu Kepemimpinan yang Luar Biasa
Wirdan juga mengaku banyak mendapatkan ilmu yang berguna selama pelatihan, terutama dalam pengelolaan emosi.
Selain soal kedisiplinan, selama mengikuti pelatihan yang relatif keras itu, Wirdan mengaku belajar mengelola emosi.
"Kemampuan mengelola emosi yang diajarkan benar-benar membantu saya memahami bagaimana memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Ini adalah ilmu kepemimpinan yang akan terus saya gunakan sepanjang hidup," ungkapnya.
Membangun Pemimpin Masa Depan
Dalam penutup, Wirdan menyampaikan pesan dan harapannya untuk terus mengabdi kepada bangsa dan negara.
Caranya adalah dengan mengamalkan seluruh ilmu pengetahuan dan pengalaman yang ia dapat selama mengikuti pelatihan dalam Suskapin
"Ilmu yang saya peroleh di sini akan saya amalkan demi membentuk generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan," pungkasnya.
Ia juga menyatakan kesiapannya untuk terus berkontribusi bagi satuan asal di mana ia ditempa dan dibesarkan.
Pengalaman Wirdan selama Suskapin tidak hanya membekalinya dengan ilmu, tetapi juga memperkuat karakternya sebagai calon pemimpin masa depan.
Dengan bekal tersebut, Wirdan dan rekan-rekannya anggota Menwa UNUKASE berkomitmen siap mengabdi untuk bangsa, membawa semangat perubahan, dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa di UNUKASE serta generasi muda lainnya.