“Muslimat NU terus menjadi penjaga persatuan umat Islam di Indonesia, sebagaimana nilai-nilai yang diwariskan oleh KH Hasyim Asy’ari,” ungkap Khofifah, yang terpilih kembali sebagai Gubernur Jawa Timur ini.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, yang menegaskan bahwa pemikiran KH Hasyim Asy’ari adalah warisan yang harus terus dipelajari dan diamalkan.
“Pemikiran dan perjuangan beliau adalah warisan berharga yang harus kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ibnu Sina.
Acara ini membahas buku berjudul Pemersatu Umat Islam Indonesia karya KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Ketua PWNU Jawa Timur.
Buku tersebut mengulas kontribusi KH Hasyim Asy’ari dalam membangun organisasi NU dan memperjuangkan persatuan umat Islam di Indonesia.
Bedah buku ini menjadi langkah strategis dalam menyosialisasikan nilai-nilai perjuangan KH Hasyim Asy’ari menjelang Kongres Muslimat NU ke-XVIII.
Acara ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman peserta terhadap sejarah perjuangan KH Hasyim Asy’ari dan relevansinya dengan kondisi saat ini.
Dengan kegiatan ini, Muslimat NU berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan keberagaman, sebagaimana yang telah diperjuangkan oleh KH Hasyim Asy’ari dalam membangun umat dan bangsa.