Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar dialog teologis yang kali mengangkat tema “Belajar Keteladanan Perempuan Suci Agama-Agama.”
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Dialog yang berlangsung pada Sabtu (09/11/2024) di Kelenteng Karta Raharja, Banjarmasin, ini secara unik menyoroti tokoh-tokoh perempuan suci dari agama Buddha, Katolik, dan Islam.
Pemilihan tema ini menjadi istimewa, karena jarang pembahasan teologis yang memfokuskan keteladanan perempuan suci dalam perspektif lintas agama yang umumnya didominasi oleh tokoh laki-laki.
Sr. Imelda Ingir Ladjar dari Katolik, berbagi kisah tentang Bunda Teresa dari Kalkuta.
Imelda mengungkapkan, bahwa Bunda Teresa dikenal sebagai simbol kasih dan pelayanan tanpa pamrih, mengabdikan seluruh hidupnya untuk membantu kaum miskin melalui Ordo Misionaris Cinta Kasih.
"Kehidupannya yang sederhana dan penuh kasih telah menginspirasi jutaan orang untuk mengutamakan kepedulian sosial," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, tampil pula Lilyana Widya Poernamawijaya mewakili agama Buddha.
Ia membahas sosok Dwi Kwan Im, Dewi belas kasih dalam tradisi Buddha, yang ajaran kasih sayangnya menginspirasi masyarakat Tionghoa untuk mengedepankan empati dan kebaikan kepada sesama.
Lilyana juga mengulas perjalanan Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi di Taiwan, yang menjalankan berbagai misi kemanusiaan dan ajaran untuk hidup penuh kepedulian.
Sementara itu, perwakilan Islam, Fatrawati Kumari, mengajak peserta mengenal lebih dalam sosok perempuan suci dalam tradisi Islam, seperti Siti Hawa, Siti Maryam, dan Rabi’ah al-Adawiyah.
Ia menjelaskan bahwa Islam, khususnya dalam tradisi tasawuf, memandang perempuan suci sebagai contoh spiritualitas yang mendalam.
"Tokoh seperti Rabi’ah, misalnya, dikenal karena cintanya yang tanpa syarat kepada Tuhan dan menjadi teladan dalam sifat-sifat kelembutan, kesabaran, dan ketulusan," pungkasnya.
Dialog ini mengajak masyarakat lintas agama untuk belajar dari kehidupan perempuan suci yang memancarkan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, pengorbanan, dan kepedulian kepada sesama.
FKUB Kalsel berharap dialog ini mampu memperkuat toleransi dan menumbuhkan pemahaman antaragama di Indonesia, dengan meneladani kebijaksanaan dari para perempuan suci yang telah memberi kontribusi nyata dalam sejarah spiritual umat manusia.